Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Apa Mimpi Mahasiswa Pertanian untuk Pertanian Indonesia?

11 Mei 2019   15:28 Diperbarui: 12 Mei 2019   12:01 1362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertanian. (cnnindonesia.com)

Di FP, jurusannya ada empat. Yaitu, Budidaya Pertanian, Hama dan Penyakit Tanaman, Sosial Ekonomi dan Pertanian, dan Ilmu Tanah. Jika Anda ingin belajar tentang cara meningkatkan produksi pertanian, maka Anda diharapkan akan memilih jurusan Budidaya Pertanian. 

Ilustrasi pertanian. (cnnindonesia.com)
Ilustrasi pertanian. (cnnindonesia.com)
Apabila Anda ingin mempelajari perkembangan pertanian dan adanya hubungan antara perkembangan masyarakat dan perputaran ekonomi masyarakat di wilayah pertanian maka, sangat disarankan bagi Anda untuk mempelajari ilmu pertanian di jurusan Sosial Ekonomi dan Pertanian (jika ingin lebih akurat, bisa tanyakan ke mahasiswa FP-nya saja).

Sekilas, kita mulai mengetahui bagian luarnya tentang pendidikan tinggi di bidang pertanian dengan mengambil contoh di UB. Maka, saat ini kita bisa mulai memperkirakan tentang apa yang akan menjadi dorongan bagi para generasi muda di sekitar kita yang memilih untuk menjadi mahasiswa pertanian. Kira-kira, apa cita-cita mereka?

Salah satu jawaban yang terdengar secara acak adalah harapan untuk meningkatkan pertanian Indonesia dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi. Namun, jika membicarakan tentang teknologi pertanian, fokus kita mulai terpecah ke fakultas lain. Yaitu, Fakultas Teknologi Pertanian.

Di sini, kita bisa melihat bahwa ada upaya khusus dalam membangun generasi yang melek teknologi namun juga faham arti penting tentang pertanian bagi Indonesia. Maka, perlu sekali adanya mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya akan menjadi petani konvensional, namun juga menjadi revolusioner terhadap pertanian di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan adanya teknologi.

Lalu, apakah pembahasan kita akan bergeser dari mahasiswa FP ke mahasiswa FTP? Tentunya tidak. Karena fokus kita adalah mahasiswa pertanian. Apakah itu kemudian harus selalu merupakan mahasiswa FP?


Berbicara tentang mahasiswa pertanian, memang akan identik dengan mahasiswa FP apalagi jika mahasiswa FP juga memiliki basis pengetahuan tentang pertanian lebih banyak dibandingkan mahasiswa FTP yang sepintas akan terlihat sudah fokus terhadap pembelajaran tentang teknologi. Hanya, yang membuat mahasiswa FTP ditarik ke ranah pertanian adalah karena teknologi yang dipelajari memiliki upaya dukungan terhadap pengembangan pertanian---khususnya di Indonesia.

Apakah mahasiswa FP tidak bisa melakukan hal yang sama---seperti mahasiswa FTP? 

Tentu saja bisa. Karena seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa di fakultas pertanian, kita mendapatkan adanya dua prodi. Yaitu, Agroekoteknologi dan Agribisnis. Melalui dua prodi tersebut, kita bisa berharap bahwa mahasiswa pertanian mempelajari dan mengetahui implementasi terhadap pertanian di Indonesia dengan dua basis besar tersebut.

Jika berada di Agroekoteknologi, maka, akan ada pembelajaran tentang pertanian, lingkungan, dan teknologi. Sedangkan di Agribisnis, akan ada pembelajaran tentang pengelolaan hasil pertanian dengan baik untuk mencapai target keuntungan yang ideal bagi semua pihak (petani, rakyat, dan pemerintah).

Di sini sudah jelas bahwa mahasiswa FP bisa menjadi penyumbang tenaga dan ide dalam upaya memperbaiki, memperbarui, dan mengembangkan pertanian Indonesia. Namun, yang menjadi titik dilematis terhadap banyaknya mahasiswa pertanian (dan alumninya) adalah apa yang mereka lakukan untuk pertanian Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun