Mohon tunggu...
Cornelia Putri
Cornelia Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Uang untuk Hidup Manusia atau Manusia Hidup untuk Uang?

13 September 2017   06:05 Diperbarui: 13 September 2017   18:13 2745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Suami tega jual istrinya untuk disetubuhi pria lain demi lunasi hutang.

Sekeluarga tewas dibantai perampok di Medan.

Apakah anda merasa familiar dengan judul-judul artikel seperti di atas? Apakah anda pernah berpikir akar permasalahan dari semua itu karena apa? Menurut anda apakah sang pemilik kebun jagung akan jatuh miskin jika memberi dua buah jagung kepada seorang nenek miskin yang sudah kelaparan empat hari? Apakah layak nyawa seorang ibu melayang hanya karena tidak memberi uang kepada anaknya? Bagaimana perasaan anda jika pasangan anda menjual tubuh anda demi melunasi hutang yang seharusnya ditanggung bersama?

Sementara pada kasus yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri, apakah benar jika seorang remaja dibiarkan mengumpat kepada Pakde-nya, yang notabene merupakan kakak dari ayahnya, hanya karena ayahnya telah memberi bantuan secara finansial?

Tulisan ini hanya sekedar keprihatinan saya melihat kondisi sosial masyarakat di sekitar saya. Saya harap tulisan ini bisa mengajak siapapun yang membaca untuk mulai mengasah kembali hati nuraninya. Apakah anda termasuk orang yang dalam hidup terus "dikejar setoran" hingga lupa bahwa ada banyak hal lain yang juga penting untuk diperhatikan? Apakah selama ini uang telah menghidupi anda atau anda yang hidup demi uang?

Semoga hal ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun