Membaca artikel “Calon Guru Besar Saja Plagiat, Gimana Mau Bikin Jurnal?” membuat saya berpikir bahwa tindakan plagiasi yang memalukan ini seharusnya dideteksi dan ditindak sedini mungkin. Selama karya sudah terdeteksi sebagai karya plagiasi, maka tindakan terhadap pelanggaran hak cipta bisa segera ditindak. Namun permasalahannya adalah bagaimana untuk mendeteksi karya (maha)siswa kita sedini mungkin? Sebab yang terjadi di lapangan seringkali adalah para guru atau dosen tidak mengetahui apakah karya anak didiknya tersebut asli atau plagiat (baca : "Dosen dan Guru Besar ITB Itu Hanya Dibohongi").
Kecanggihan teknologi bagaikan pedang bermata dua. Teknologi dapat membuat plagiasi semakin menjamur karena akses yang diberikan begitu mudah dan cepat. Jutaan karya tersebar begitu saja di internet dan dapat secara mudah di-copy kemudian di-paste oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Namun kita juga patut bersyukur kalau kecanggihan teknologi juga memberikan solusi. Sebagai contoh adalah situs yang dipakai sekolah saya untuk mendeteksi plagiasi yang dilakukan oleh siswa. Berikut ulasan mengenai turnitin.com. Semoga dapat berguna untuk para praktisi pendidikan dalam menjalankan tugas sehari-harinya.
Turnitin.com adalah sebuah website yang dapat digunakan oleh guru atau dosen sebagai pendidik untuk mengecek tingkat plagiasi yang terdapat di dalam karya (maha)siswa. Situs ini sudah dipakai di berbagai belahan dunia untuk menjaga integritas dan kejujuran para (maha)siswanya. Selain itu, situs ini juga dapat dipakai untuk melakukan peer-checking terhadap pekerjaan sesama (maha)siswa. Caranya adalah (maha)siswa mengunggah (upload) file pekerjaannya ke dalam situs tersebut sesuai dengan nama kelas dan jenis tugasnya setelah diberi kode kelas dan password kelas yang sudah dibuat oleh guru/dosen kemudian guru atau dosen akan mengecek orisinalitas dan kualitas pekerjaan tersebut. Peer-checking juga dapat diakses dari akun turnitin.com pribadi masing-masing (maha)siswa.
Ada beberapa alasan banyak orang (terutama di luar negeri) menggunakan situs ini. Pertama, turnitin.com merupakan sarana yang efektif untuk mendeteksi plagiasi karya berbentuk tulisan yang disajikan dalam bahasa apapun (jadi tidak hanya yang berbahasa Inggris saja). Kedua, dengan memakai situs ini untuk mengumpulkan tugas, maka kita sudah menyelamatkan bumi karena menghemat kertas (paperless). Ketiga, situs ini juga merupakan solusi cepat untuk melakukan penilaian. Guru atau dosen dapat langsung memberikan komentar, memberi highlight, dan mencocokkan kualitas pekerjaan sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya, sekaligus memberikan angka penilaian pada tempat yang tersedia. Keempat, program peer-checking melibatkan keaktifan para (maha)siswa untuk saling mengecek pekerjaan teman. Hal ini nantinya akan berguna sebagai media pengasahan jiwa kritis dan kemampuan kerja sama dalam diri (maha)siswa. Dan yang kelima, situs ini membuat pekerjaan mengoreksi karya (maha)siswa menjadi lebih efektif dan efisien sebab dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai turnitin.com, sebuah situs yang sekiranya dapat membantu parapendidik untuk mendeteksi plagiasi anak-anak didiknya. Jadi Bapak-Ibu guru dan dosen sekalian, ayo segera buat akun Anda dan pastikan pekerjaan menulis anak didik Anda sudah terdeteksi dengan baik orisinaltasnya oleh turnitin.com.
[caption id="attachment_166263" align="aligncenter" width="461" caption="Yang diblok hitam adalah nama siswa. Yang dilingkari merah adalah angka persentase orisinalitas karya."][/caption] [caption id="attachment_166264" align="aligncenter" width="461" caption="Tanda hijau menerangkan bagian tulisan yang terdeteksi sebagai hasil plagiat (panah menunjukkan sumber situs yang dicopy)."]
Selamat Petang,
Clarasia Kiky Puspita Anggraeni
*seorang guru muda yang tengah belajar menanamkan integritas dalam diri setiap siswanya
