Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Janji Kopi

9 Desember 2019   09:16 Diperbarui: 9 Desember 2019   21:13 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka ketika berita itu sampai di telinga gula, bersedih lah semenjak saat itu.

Dengan nanar, sang gula menatap kopi. "kenapa kau lakukan itu?. Bila kau mau tinggalkan aku, bila kau sudah tak mau sama-sama larut denganku kenapa kau harus membinasakan aku?"

"Tidak, ini kesalahanku. Aku berjanji aku akan menemanimu selalu. Aku akan tetap di sini karena aku sayang kamu, tak ada maksudku membinasakan kamu"

Gula lega, ungkapan terakhir yang kelak semakin menghujam hati dan melukainya. Yang semakin membuat dia menahan isak, menahan rindu dan menjadikannya Gula yang Gila.
Konon katanya, belajar jujurlah dari Kopi, karena dengan pahitnya tetap menyajikan kenikmatan.

Itu konon... sebelum waktu itu datang, sebelum pelanggan tetap Kedai Cing Lian berkoar , sebelum Kopi menjadi takut kehilangan keaslian rasa saat disentuh dan bersentuhan dengan gula.

Kau bohong kopi, kau tidak lagi menyaji keindahan. Kau egois, kau masih menari-nari dengan lenggokan paling fenomenal lalu berteriak pada dunia, " woooooiiii seluruh pelanggan Kedai Cing Lian, pelanggan tetap ini benar. Seduhlah aku, tak usah kau tambahkan gula kalau kau mau tetap sehat.

Gula yang gila teronggok tak berfaedah diujung kedai. Matahari semakin membuatnya tak karuan, kristal tak lagi terlihat juga tak lagi bening. Mengerucut, mengkerut lalu menggumpal. Sungguh tak enak dipandang .

Hei, Kopi pujaanku tak sudikah kau kembali padaku, melarut bersama. Bukankah Indonesia perlu disentuh dengan rasa manis bukan kau sumpali pahitnya dirimu terus-menerus.

Aku selalu menunggumu, menunggu untuk larut bersama. Aku memiliki janji yang akan aku tepati.
Karena aku mencintaimu hari ini, esok dan seterusnya.

Kau Kopi sejati, tepati janjimu dan jangan kau ingkari.

Aku rapuh tanpamu.

#9 Desember 2019
#Bandung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun