Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Roro Mendut (Bagian 5)

27 Agustus 2017   17:09 Diperbarui: 28 Agustus 2017   23:58 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KTP Krisna beralamat Semarang, yang ternyata juga adalah "KTP tembak!" Hanya ada satu petunjuk dari tukang rokok yang mangkal di kios kontrakan Krisna dulu ketika di Semarang, bahwa Krisna itu berasal dari Magelang. Ketika Imam hendak pergi, tukang rokok itu lalu menitip pesan kepada mereka, agar Krisna segera membayar hutang rokoknya kepadanya ...

***

Hari sudah malam ketika Krisna tiba di rumahnya. Lehernya sudah pegel karena terlalu sering menoleh ke belakang mulai sejak dari Jogja hingga Pasar Muntilan. Dia selalu refleks menoleh ke belakang karena selalu dikejar bayangan seakan-akan ada anak buah pak Imam yang membuntutinya. Setelah mentari masuk ke peraduannya, barulah Krisna mengaso sebentar untuk membeli minuman dan koyo cabe. Setelah menempelkan koyo tersebut ke lehernya, dia lalu mengamati keadaan di sekelilingnya. Setelah yakin tidak ada yang membuntutinya, Krisna lalu melanjutkan perjalanannya menuju rumah...

Malam itu Krisna dan Roro Mendut sudah berbaring diatas dipan. Roro Mendut menatap dengan penuh cinta ke arah Krisna yang terlihat tegang menatap langit-langit kamar. Entah apa yang ditatapnya di atas sana, karena biasanya dia akan selalu menatap kearah samping...

Roro Mendut hanya tersenyum melihat koyo yang menempeli sekujur leher kekasihnya itu. Dia tidak tahu persis apa itu, tetapi kelihatannya itulah yang membuat leher Krisna menjadi kaku...

"Mas, ngeliatin apa kang mas..." desah Roro Mendut sambil mendekat ke arah Krisna. Biasanya desahan Roro Mendut tersebut sudah cukup untuk menggetarkan sarung Krisna...

"Ah, gak ngeliat apa-apa dinda. Krisna gelagapan. Sarungnya tak bergetar juga..!

(bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun