Mohon tunggu...
Lyfe

Penerapan Metode Pembelajaran Buzz Group pada Pembelajaran Matematika Materi Turunan Fungsi

12 Agustus 2017   23:31 Diperbarui: 12 Agustus 2017   23:37 3239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matematika sebagai suatu ilmu memiliki objek dasar yang berupa fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Dari objek dasar itu berkembang menjadi objek-objek lain, misalnya: pola-pola, struktur-struktur dalam matematika yang ada dewasa ini. Pola pikir yang digunakan dalam matematika adalah pola pikir deduktif, bahkan suatu struktur yang lengkap adalah deduktif aksiomatik.

Matematika sekolah adalah bagian dari matematika yang dipilih, antara lain dengan pertimbangan atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demikian, pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan kemampuan kognitif siswa, mengkongkritkan objek matematika yang abstrak sehingga mudah difahami siswa. Selain itu sajian matematika sekolah tidak harus menggunakan pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga digunakan pola pikir induktif, artinya pembelajarannya dapat menggunakan pendekatan induktif. Ini tidak berarti bahwa kemampuan berfikir deduktif dan memahami objek abstrak boleh ditiadakan begitu saja.

Metode Pembelajaran Buzz Group

Pengertian

Menurut Barkley (2012:169) Buzz group adalah sebuah tim yang terdiri atas empat hingga enam mahasiswa yang dibentuk dengan cepat tanpa persiapan untuk merespons pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan perkuliahan. Senada dengan pendapat Barkley, Surjadi (1989:34) menjelaskan, bahwa Buzz group merupakan suatu kelompok dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil (sub-groups) masing-masing terdiri dari 3-6 orang dalam tempo yang singkat, untuk mendiskusikan suatu topik atau memecahkan suatu masalah. Sedangkan menurut Suprijanto (2007:110), Buzz group merupakan alat untuk membagi kelompok diskusi besar menjadi kelompok-kelompok kecil.

Hasil belajar yang diharapkan dalam metode buzz group yaitu siswa membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda-beda tentang bahan pelajaran, membandingan informasi yang diperoleh masing-masing sehingga siswa dapat saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, interpretasi sehingga dapat dihindarkan kekeliruan (Hasibuan dan Moedjiono, 1995:21).


Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis simpulkan bahwa metode Buzz group adalah sebuah metode dengan membentuk kelompok/tim secara cepat dan tanpa persiapan untuk merangsang pertanyaan serta menggali gagasan dan informasi dengan cepat.

Tahapan Metode Pembelajaran Buzz Group

Setiap pembelajaran tentu membutuhkan langkah-langkah. Langkah-langkah merupakan sekenario yang dilakukan guru di kelas agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode Buzz group ada tahapan-tahapan yang harus dilalui, agar pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Buzz group, diperlukan langkah-langkah (prosedur) untuk menjalankannya.

Barkley (2012:170) menjelaskan bahwa prosedur yang dapat digunakan dalam pembelajaran menggunakan metode Buzz group di antaranya sebagai berikut.

  • Bentuk beberapa kelompok; tampilkan pengarah diskusi dan informasi batas waktu.
  • Minta anggota kelompok bertukar pikiran untuk merespons pengarah tersebut.
  • Lakukan pengecekan secara periodik untuk melihat apakah kelompok-kelompok yang ada masih terlibat secara aktif dan fokus pada topik yang diberikan. Jika sudah keluar dari topik, persingkat batas waktu. Jika masih membahas topik dan waktu sudah berakhir, pertimbangkan untuk memperpanjang batas waktu beberapa menit lagi.
  • Minta siswa untuk kembali pada diskusi kelas dan ulangi kembali pengarah untuk memulainya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Buzz Group

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun