Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kreativitas dalam Berbagai Permainan

24 September 2017   17:18 Diperbarui: 25 September 2017   00:14 2790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

"Bunyikan saja angklung kamu. Nanti kalau sudah besar, kamu akan mengerti bahwa banyak sekali harapan-harapan kita di dunia ini yang tidak terkabul." kata Bu Nana lagi lalu kembali ke depan kelas dan memimpin lagu berikutnya.

Waktu itu saya ga ngerti kalimat yang diucapkan Ibu Nana tapi entah kenapa ucapannya nempel terus di kepala saya. Ketika saya mulai besar barulah saya memahami apa maksud omongannya.

Begitulah Ibu Nana. Banyak sekali pelajaran yang kami dapat darinya. Dan sampai sekarang saya masih bisa menyanyikan kedua lagu itu. Terimakasih Ibu Nana.

3. Di sekolah dasar juga banyak jenis permainan. Salah satu yang saya paling ingat adalah bagaimana menghapalkan mata angin. Guru saya namanya Pak Toyib, selalu mengatakan bahwa arah timur dalam peta selalu berada di sebelah kanan. Kemudian kami mulai menyanyikan lagu tersebut dengan gerakan tangan kanan yang bergerak dari sebelah kanan searah jarum jam. Dengan bersemangat kami pun mulai menyanyi : Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, Timur Laut....

Untuk pelajaran matematika guru-guru saya juga mengajarkan cara menghitung secara efektif. Misalnya perkalian dengan angka 25. Akan lebih praktis bila kita membagi angka lainnya, lalu dikalikan 100. Misalnya 36 X 25. Langkah pertama 36 : 4 = 9. Lalu 9 dikalikan 100 = 900.

Dan ada lagi perhitungan dengan angka 9 yang begitu ajaib. Tapi yang selalu membuat  takjub adalah keunikan hasil perkalian dengan angka 11. Tentunya sebagian besar dari kita masih ingat kan?  Kalau ga ingat atau belum tau, nanti deh kalau ketemu saya certain ya kalo ketemuan hehehehe...

4. Sekarang sekolah menengah pertama. Pak Ratmo, guru bahasa indonesia di sekolah mengajarkan cara menghafal afiksasi. Seperti kita ketahui, afiksasi terdiri atas 3 jenis. Yaitu 1. Prefiks atau awalan. 2. Infiks atau sisipan. 3. Sufiks atau akhiran.

Entah apakah sudah ada perubahan atau belum, namun materi yang diajarkan guru itu masih saya ingat dengan baik :

 Ber-me-di-pe-ke-ter-se = kumpulan prefiks/awalan.

Em-er-el = kumpulan infiks/sisipan

I-kan-an = kumpulan sufiks/akhiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun