Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perihal Foto Pramuka yang Makan di Rumput

25 Maret 2017   22:19 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 1976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasii dan lauk pauknya yang diletakkan memanjang tanpa alas di atas tanah rerumputan. (Foto: Asep Saepul)

Hari ini (Sabtu, 25 Maret 2017), sosial media diramaikan dengan dua foto yang menjadi viral. Kedua foto itu adalah foto dari suatu kegiatan kepramukaan. Pada foto pertama tampak nasi dan lauk pauknya diletakkan tanpa alas memanjang di atas tanah rerumputan dengan sekelompok Pramuka puteri berjajar menghadapinya. Foto kedua adalah adegan ketika para Pramuka puteri itu memakan nasi dan lauk pauknya dengan tangan mereka langsung dari tanah itu.

Kedua foto itu diberi catatan, “Ngasih makan manusia kek ngasih makan hewan. Pendidikan militer sekelas TNI aja gak segininya. Heran gue, disekolahin bukannya makin pinter, malah jadi kakak pembina gblk”.

Lalu di bawahnya ada tulisan, “Pict: Asep Saepul”. Berarti kedua foto itu diabadikan oleh Asep Saepul.

Segera saja kedua foto itu mengundang umpatan, kekesalan, kekecewaan, dan tanda tanya besar. Sampai-sampai dua teman saya yang bukan anggota Gerakan Pramuka tetapi tahu saya aktif di kepramukaan, men-tag kedua foto yang muncul di Facebook itu dengan nama saya.

Di sejumlah media sosial yang beranggotakan para Pramuka, kedua foto itu juga ramai dibicarakan. Baik di Facebook, Whatsapp Group (WAG), maupun Twitter. Untung Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka selaku penyelenggara kegiatan kepramukaan di tingkat nasional segera bertindak. Ketua Kwarnas, Kak Adhyaksa Dault, segera menyampaikan catatannya yang juga disebarluaskan melalui WAG Pelatih Pembina Pramuka Kwarda DKI Jakarta.

Para Pramuka puteri yang terpaksa makan nasii di atas tanah itu. (Foto: Asep Saepul)
Para Pramuka puteri yang terpaksa makan nasii di atas tanah itu. (Foto: Asep Saepul)
Kak Adhyaksa antara lain menulis, “Pagi ini (25/03/2017) di grup wa, saya menerima foto beberapa Pramuka makan bersama di suaut tempat, namun nasinya ditaruh di rumput tanpa alas. Saya cek, foto tersebut telah menyebar di media sosial, dan mendapatkan kritik keras bahkan kecaman dari anggota Gerakan Pramuka”. Selain anggota Gerakan Pramuka sendiri, masyarakat umum yang melihat foto-foto itu juga mengecam dan menyesalkan kejadian itu.

Kemudian Kak Adhyaksa mengatakan, “Saya tegaskan ini bukan bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan Pramuka, saya sangat menyayangkan ini. Saya pastika bahwa pembina kegiatan tersebut belum mengikuti atau memenuhi kualifikasi pelatih dan pembina Pramuka”.

Kak Adhyaksa juga mengatakan bahwa dia sudah berkordinasi dengan pimpinan Kwarnas lainnya dan, “Saya minta agar Panitia kegiatan tersebut ditegur dan diberikan pembinaan. Kejadian ini harus dijadikan pelajaran berharga, dan tidak boleh terulang lagi”.

Seorang kakak pelatih mencoba men-zoom foto tersebut, dan melihat bahwa di lengan kanan para Pramuka puteri tertempel badge Kwartir Daerah (Kwarda) Banten. Tak berapa lama kemudian beredar lagi penjelasan di WAG. Kali ini dari Ketua Kwarda Banten, Kak Mohammad Masduki, yang pernah menjadi Wakil Gubernur Banten. Kak Masduki menulis, “Memperhatikan viral yang berkembang soal adanya foto anggota pramuka berlogo Kwarda Banten yang tengah makan bersama namun nasinya tanpa alas, tentu membuat pengurus terkejut dan prihatin. Jika foto tersebut benar demikian adanya di lapangan, jelas melukai pola pembinaan yang selama ini pengurus tetapkan”.

Ditambahkan Kak Masduki, “Pada prinsipnya, pembinaan yang digariskan Kwarda Banten selalu menjunjung tinggi aspek pembinaan yang memanusiakan manusia. Kebersamaan dan menggembleng jiwa berdikari yang ditanamkan tidak dilakukan dengan cara-cara seperti yang terlihat pada viral foto tersebut”.

Kemudian dituliskannya juga, “Kami menegaskan, pengurus Kwarda Banten akan memberikan teguran dan pembinaan lanjutan terhadap Gudep (Gugus Depan – pen.)/ Kwarcab (Kwartir Cabang – pen.) bersangkutan jika kegiatan makan bersama tanpa alas itu diterapkan dengan mengatasnamakan pembinaan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun