Sederhana saja, siapa yang tidak tergerak hatinya oleh keindahan alam? Banyak yang bersaksi bahwa mereka memiliki relasi yang mendalam dengan pencipta berkat kontemplasi penuh hormat dan cinta akan keindahan dan keajaiban alam.
Dimensi Ontologis Alam
Dewasa ini memang orang tidak lagi mendasarkan asal usul keberadaannya kepada alam. Namun dimensi ontologis-ekologis yang digagas oleh mitos penting dalam menegaskan nilai perlunya alam bagi keberlangsungan hidup manusia.
Bagi manusia alam mutlak perlu. Alam bukanlah realitas fisik yang berada di luar diri manusia. Ia adalah entitas keseluruhan yang menyentuh hidup manusia. Maka yang menjadi tolok ukur etika perbuatan manusia bukan hanya dengan sesama manusia, tetapi terlebih keharmonisan relasi manusia dengan alam.
Dengan ini mitologi sebenarnya menawarkan suatu etika kosmik. Etika yang tidak hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga lingkungan alam seluruhnya. Etika macam inilah yang sebetulnya paling dibutuhkan manusia dalam mengelola hidupnya yang terancam musnah akibat kerusakan ekologi.