Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Kampung Kumuh Disulap Menjadi Kampung Warna Warni

21 September 2017   10:37 Diperbarui: 21 September 2017   11:40 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Menjelang usai KKN di kampung Jodipan, Mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang (UMM) yang tergabung dalam grup Guyspro menawarkan ide untuk ngecat perkampungan tersbeut agar terlihat lebih rapih, bersih dan menarik.

"Awalnya anak-anak UMM menawarkan diri untuk ngecat kampung kami. Apalagi waktu itu menjelang lebaran. Rumah kita di cat gratis, siapa yang nggak mau?" ucap salah seorang warga sumringah.

Atas kesepakatan tersebut, maka, ide pun terlaksana. Para mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM langsung menuangkan ide tersebut dalam bentuk nyata. Rumah-rumah penduduk yang berjumlah 100 KK itu pun di cat dengan bantuan 30 orang tenaga tukang cat. Ditambah lagi komunitas Mural yang ada di kota Malang pun ikut ambil andil menumpahkan ide kreasi mereka di kampung tersebut. Tidak ketinggalan para warga setempat serta bantuan tentara pun ikut terlibat dalam pengecatan.  

Beberapa hari kemudian...

Taraaa....Kampung si buruk rupa  pun  berubah menjadi cantik seketika. Perkampungan yang dulunya dipandang sebelah mata, kini, hampir semua mata tertuju kearah kampung Jodipan. Karena kampung tersebut berubah menjadi Kampung Warna Warni. Apalagi kalau dilihat dari atas Jembatan Gatot Subroto. Kampung tersebut sangat indah.

Kini, setahun sudah kampung kumuh berubah wajah menjadi kampung Warna Warni. Nama kampung Warna-warni semakin bergema. Tidak hanya di lingkungan kota Malang saja, melainkan sudah ke seluruh penjuru tanah Air. Indonesia. Bahkan sudah mendunia. Jika penasaran, kamu juga bisa mencari nama kampung tersebut di mbah google, maka deretan foto-foto cantik kampung tersebut langsung bermunculan.

MASALAH KEBERSIHAN

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Hal yang masih menjadi polemik di kampung ini adalah, tingkat kesadaran warga setempat untuk tidak membuang sampah sembarangan masih perlu diedukasi tanpa henti. Terutama membuang sampah ke sungai. Ketika berada disana, gue masih melihat beberapa warga yang dengan tanpa dosa membuang sampah kesungai. Padahal rambu-rambu larangan membuang sampah di Sungai sudah berkibar segede gaban. 

Mungkin buta huruf atau buta aksara, gue nggak tahu. Yang jelas, masalah kesadaran itu masih minim. Selain itu, ada juga warga yang masih dengan pede-nya buang air besar di sungai tersebut. WTF! Menjijikkan sekali melihat orang buang air besar di sungai. Konon katanya, beberapa rumah warga di desa tersebut masih belum memiliki sanitasi. Sehingga mereka memilih buang air besar di sungai. OMG, Plisssss..!!

Helllo!!!! Wake up man!

Kampung kamu sudah indah. Jangan kamu kotori dengan tindakan konyol kamu buang sampah dan beol seenaknya di kali. Padahal, gue melihat beberapa toilet umum berdiri kokoh di dekat sungai. Kenapa nggak beol di toilet sih? Apa karena saat beol tidak bisa melihat pemandangan sungai???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun