Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Kado Terindah] Cipika Cipikinya Maria

9 Oktober 2019   06:45 Diperbarui: 9 Oktober 2019   07:45 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak awal, Maria sudah menetapkan kriteria utama untuk calon suaminya kelak. Yang pertama, haruslah seorang yang seiman dengan dirinya. Meski gadis itu sangat toleran dan menghargai siapa pun yang beda agama.  Bahkan sahabat-sahabat terbaiknya pun, berasal dari berbagai latar belakang keyakinan. Tapi untuk posisi kekasih, apalagi suami baginya, haruslah yang seiman. Itu harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

Yang kedua, haruslah seorang pemuda atau lelaki yang cerdas. Minimal pribadi yang mau terus menerus belajar untuk meng-upgrade dirinya. Mengapa? Karena baginya, suami adalah seorang presiden atau seorang pemimpin . Sekaligus juga adalah seorang imam bagi keluarganya.

Sebab itu, siapa pun yang ingin mendekatinya, lebih-lebih yang ingin sungguh mencintainya, haruslah sudah memastikan bahwa dirinya adalah seorang yang smart.

"Apa jadinya, jika sebuah  keluarga  dikomandani oleh seorang yang dungu?" pikirnya.

Yang ketiga, haruslah seorang lelaki yang berkepribadian baik. Berpikir baik dan berniat baik. Bertutur-kata baik dan berperilaku baik. Lelaki seperti itu, pasti tidak egois. Tidak culas atau pun sombong. Itulah karakter suami idamannya.

Tiga kriteria utama tersebut, selalu disampaikan oleh Maria Ayudia terhadap setiap pemuda yang mencoba mendekatinya. Gadis yang sedang mengikuti program pasca sarjana di sebuah universitas swasta ternama di kota ini, merasa perlu untuk tegaskan hal itu. Tujuannya supaya setiap lelaki (terutama yang telah ada sinyal tertarik padanya), sejak awal sudah mulai bisa mengukur dirinya sendiri. Supaya bisa memutuskan sendiri, akan terus maju atau mundur teratur saja. Atau menjadi seorang sahabatnya saja.

"Pada umumnya cewek kan pasti pengin punya pacar yang ganteng. Apakah ketampanan juga menjadi pertimbangan penting  buatmu?" tanya Puguh, di sebuah kesempatan, setahun yang lalu.

Puguh adalah seorang pengagum berat Maria. Andai saja dadanya boleh dibelah. Sehingga bisa melihat seluruh isi hatinya. Maka di sana hanya tertera tiga kata saja. Yaitu -- aku cinta Maria! Sayangnya, cinta yang membara itu belum layak untuk diungkapkan. Masih mengendap dan meringkuk di bilik jiwanya.

'Kalau soal wajah atau penampilan fisik, aku tidak mematok syarat yang ketat. Misalnya, harus pria yang ganteng, macho atau yang flamboyant. Aku kagak menetapkan seperti itu," jawab Maria. "Aku lebih menekankan kenggantengan dan kejantanan jiwa, ketimbang aspek fisiknya semata."

Dibanding pemuda lain yang menaruh hati pada Maria, sesungguhnya Puguhlah yang paling sering ngobrol dan berduaan dengan gadis cantik nan cerdas itu. Bukan karena dia lebih pintar, lebih kaya, dan lebih tampan dari yang lainnya. Sama sekali bukan karena itu. Namun lebih karena posisinya sebagai salah satu sopir keluarga dari Drs. Ilham  Zhakarias (ayahnya Maria). Otomatis, dialah yang acapkali disuruh mengantar Maria untuk berbagai keperluan.

"Katakanlah, pemuda yang naksir kamu itu sudah memenuhi 3 kriteria utama tersebut. Tapi kalau dia berasal dari keluarga yang miskin, apakah kamu bisa menerimanya?" tanya Puguh agak malu-malu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun