Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Zalimilah Aku!

8 Agustus 2019   07:02 Diperbarui: 8 Agustus 2019   07:17 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegemparan meledak di dusun Onoonoae. Pasalnya sejak subuh kemarin, di atas pagar rumah Rokhim, tiba-tiba terpampang sebuah spanduk provokatif, yang bertuliskan -- "Zalimi-lah Aku!". Spanduk itu ditulis dengan huruf-huruf  berukuran cukup besar. Memakai cat yang berwarna merah darah. Sehingga hampir semua orang yang melintasi jalan di muka rumah itu, dengan cepat akan segera melihat dan membacanya. Setelah membacanya, bisa dipastikan mereka langsung terperangkap dalam pusaran rasa penasarannya sendiri.

Siapa yang menulisnya? Mengapa menulis itu?  Untuk  tujuan apa menulis kalimat absurd seperti itu? Ditujukan kepada siapa tulisan konyol itu? Targetnya apa dan sampai berapa lama tulisan itu dipajang di situ? Penulisnya orang waras atau sudah setengah gila? Atau memang orang yang sudah gila beneran? Untuk kepentingan sendirikah? Atau untuk kepentingan orang lain atau pihak lain? Siapakah aktor intelektual yang berada di belakangnya?

Beragam pertanyaan sejenis itulah, yang kini mencengkeram kepala banyak warga Onoonoae. Terutama yang punya rasa kepo besar. Rasa penasaran massal itu segera mencuat menjadi trending topic di jagat maya. Liputan spontan warga berupa foto dan video dari spanduk kontroversial itu, langsung menjadi viral.

"Karena dipajang di atas pagar rumahnya, maka Rokhim-lah yang pertama harus dimintai keterangannya." Ujar Pak RT kepada beberapa orang warga yang bersama-sama datang melapor kepadanya.

"Saya sudah menanyainya. Tapi jawabannya cuma no komen, no komen gitu, Pak..."

"Kepada saya, jawabannya juga cuma seperti itu..."

"Kepada saya, malah tak mau menjawab. Hanya menggerak-gerakkan kedua telapak tangannya tanda penolakan."

"Bahkan kepada saya yang tetangga dekatnya saja, dia cuma mengangkat bahunya saja."

"Dia itu sesungguhnya siapa sih, kok aneh gitu?"

"Bukan hanya aneh, tapi super nyeleneh....."

"Ya, benar....Rokhim memang nyeleneh dan sosok yang sangat tidak jelas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun