Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Meta Semiotika Pertemuan Presiden dengan Sultan HB X

9 Juni 2019   10:25 Diperbarui: 9 Juni 2019   10:53 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu entitas bernama manusia tokoh Indonesia [Me] subjek menjadi menemui {Bapak Presiden RI], kemudian tokoh yang {Di} sebagai objek  ditemui {Raja Jawa Sultan HB X]; adalah bentuk dualitas subjek objek  Aku-Kau ("I-You"); kemudian menjadi Aku-Dia ("I-It") menghasilkan kehadarian yang lain diluar diri subjek objek. 

Atau dengan kata lain bentuk itu menajdi [Aku, Kita, dan Kami] atau aku berarti diri sendiri, kita menjadi berdua [subjek objek]; maka penyatuan subjek objek disebut "perjumpaan (encounter)" menghasilkan sekaligus menghadirkan [unsur X] menjadi sesuatu diluar subjek objek ketiga menjadi {kami]. 

Perjumpaan adalah kondisi yang tidak mengubah subjek objek pada dirinya masing-masing; sedangakn pertemuan adalah kondisi yang menghasilkan sesuatu diluar dirinya sendiri dalam hal ini adalah telos atau tujuan hidup umat manusia pada kebaikan berkeutamaan. Bagimana posisi ini dijelaskan. Maka pada meta semiotika ke [5] saya jelaskan;

Meta Semiotika [5]  Dokrin MKG ['Manunggaling Kawulo Gusti} Jawa Kuna atau Indonesia Lama. Meta Semiotika  MKG ini  sepadan dengan pengertian  episteme Jawa Kuna pada "perjumpaan (encounter)"  diwujudkan pada Dalil (Golong); dan (Gilig).  

Hakekatnya adalah bersatunya antara dua Pungawa Negara Presiden dan Sultan HB X (Golong); dan umat manusia atau masyarakat Indonesia rakyat (Gilig). Simbol ini ditengah kota Jogja disebut  Tugu Golong-Gilig.  Simbol semangat persatuan antara umat manusia rakyat dan 2 pemimpin Budaya, dan pemerintahan {Pak Sultan HB X, dan Bapak Presiden].

Pertanyaan berikutnya jika Dalil (Golong); dan (Gilig) hanya bersifat "perjumpaan (encounter) dualitas, Pemimpin dan yang dipimpin, Teks dan cara baca lain  bisa memakai dokrin dalam {"Serat Wedha Tama"} bisa secara sederhana dipahami bahwa etimologi 3 kata : Serat adalah Buku, (2) Wedha berarti Pengetahuan, (3) Tama ialah Keutamaan sebagai syarat yang memimpin, dan yang dipimpin;

Maka bagimana hakekat yang ideal menjadi pemimpin.  Jawabannya ada pada pada meta semiotika ke [6] saya jelaskan;

Meta semiotika ke [6] Ilmu Kebatinan atau [Geisteswissenschaften]; atau saya sebut ["innenleben"] atau penghayatan batin disertai mendamaikan diri sendiri [ingsun sejati] kemudian menyatukan semua unsur-unsur 4 anasir alam [api, air, tanah, angin atau 4 posisi arah; Ngalor (utara), Kidul (selatan), Kulon (barat), Wetan atau Wiwitan Permulaan (timur);] atau saya pakai saja istilah status nama menjadi episteme  "Mangku Alam, Mangku Bumi.

Pada tulisan sebelumya saya sudah menjelaskan ada   3 [tiga] memiliki kedalaman batin luar bisa dalam filologi metafisik Jawa Kuna, seperti proses manusia dari menuju ketujuannya. Didunia ini pada 3 [tiga] siklus Alam purwo [asal usul], alam madyo [alam kekinian], dan alam wasono [alam telos manusia]. 

Perjalanan manusia ini disimbolkan pada [1] Alam purwo [asal usul] dimetafora Gunung Merapi; [2]  Alam madyo [alam kekinian], dimetafora Tugu, Keraton, dan Panggung Krapyak; [3] alam wasono [alam telos manusia] dimetaforakan dengan Laut Selatan atau Parangtritis.

Lalu jika tulisan dan judul berita DetikNews dengan judul : {"Apa yang Dibicarakan Jokowi dan Sultan HB. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan tertutup dengan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X sekitar 30 menit"].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun