Mohon tunggu...
AZNIL TAN
AZNIL TAN Mohon Tunggu... Wiraswasta - Koordinator Nasional Poros Benhil

Merdeka 100%

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sosok Eksekutor Muda Generasi Kerja dalam Revolusi 4.0

15 Juli 2019   08:56 Diperbarui: 18 Juli 2019   00:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sebuah tahapan bagus  terjadi pada saat sekarang dalam proses membentuk  Indonesia menjadi negara maju, yaitu telah masuk pada "Generasi Kerja". Perjalanan Indonesia dari masa ke masa yang sudah mengalami naik turun sehingga mematangkan terciptanya generasi lebih handal kedepan.

Saya mengelompokan 5 Generasi terbentuk dari perjalanan Indonesia yang dihitung dari tahun 1908 sampai 2024, yaitu :

1. Generasi Pra Kemerdekaan  (1908-1945)
Adalah sebagai generasi pertama yang mempersiapkan kelahiran Negara Indonesia.
2. Generasi Pertarungan Gagasan-gagasan Besar (1945-1965)
Adalah sebagai generasi kedua yang mencari format Indonesia ideal.
3. Generasi Keterkungkungan (1966-1998)
Adalah sebagai generasi ketiga dimana lahir pemerintahan otoriter, militeristik dan koruptif.
4. Generasi Reformasi (1998-2014)
Adalah  generasi keempat yang memformat Indonesia Baru untuk keluar dari keterkungkungan selama 32 tahun oleh rezim Orde Baru.
5. Generasi Kerja (2014 - 2024)
Adalah generasi kelima yang keluar dari masa transisi memulai budaya kerja (bukan lagi berbasiskan retorika, jargon, pencitraan, kegagahan, kebangsawanan, militer, ketokohan dll-nya) untuk mempersiapkan Indonesia Maju

Generasi kelima ini dicetuskan pertama kali oleh Jokowi dengan membentuk Kabinet Kerja dalam masa pemerintahannya periode  2014-2019 setelah terpilih jadi presiden RI secara langsung dan demokratis.  "Generasi Kerja 1" ini sebagai cikal-bakal menuju Indonesia Maju meski masih banyak diisi oleh orang bermental Orba dan para benalu negara.

Alhamdulillah, pada Pemilu 2019, Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden RI untuk Periode 2019-2024 maka Jokowi bisa melanjutkan  
 "Generasi Kerja ke-2" yang diharapkan mampu menuntaskan semua persyaratan (baik infrastruktur fisik maupun SDM) menuju Indonesia Maju.

Periode ke 2 inilah penentu Generasi Kerja dibawah kepemimpinan Jokowi ini benar-benar selesai untuk masuk ke generasi selanjutnya.

Jadi  2019 -- 2024 bukanlah masa yang mudah buat Jokowi dan merupakan masa yang tidak enak sebagai penguasa. Waktu 5 tahun kedepan adalah masa Jokowi bekerja lebih "gila-gilaan" lagi dari 5 tahun sebelumnya  untuk  menyelesaikan tugas terhantarnya Indonesia menjadi negara maju yang modren. Apalagi dengan kondisi Indonesia mengalami warisan permasalahan masa lalu yang multi dimensi. 

Permasalahan sistem regulasi dan produk perundang-undangan yang masih tumpang-tindih, persoalan tanah masih banyak bersengketa, pembangunan  infrastruktur sarana prasarana umum (jalan, bendungan, pelabuhan, listrik, armada transfortasi publik, dan sebagainya) masih banyak yang kurang, kondisi keuangan Indonesia yang defisit serta persoalan kemiskinan, kesenjangan, pengangguran dan sumber daya manusia masih belum teratasi.

Sedangkan menyelesaikan warisan permasalahan birokrasi yang masih banyak diisi oleh orang berkompetensi rendah serta mental pejabat yang koruptif, penjilat, ABS (Asal Bapak Senang), bermulut besar dan pemalas.  

Generasi Kerja ke 2 juga dihadapi suatu kondisi dunia sedang terjadi loncatan besar pergeseran peradaban manusia dari sistem digital (revolusi 3.0) menjadi sistem Internet of Things (revolusi 4.0). Pergeseran tersebut merubah tata cara sistem perdagangan, industri manufaktur, pelayanan, interaksi antar manusia, energi masa depan, serta kemunculan produk-produk baru masa depan mengantikan produk konvesional.  

Semua kegiatan dapat dilakukan dengan sangat praktis dimana alat-alat fisik sudah terkoneksi dengan internet sehingga  kehidupan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun