Mohon tunggu...
Aziz Aminudin
Aziz Aminudin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Praktisi Kehidupan, Kompasianer Brebes www.azizamin.net Founder MPC INDONESIA www.mpcindonesia.com WA : 0858.6767.9796 Email : azizaminudinkhanafi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tersesat dalam Pikiran

8 Mei 2018   08:23 Diperbarui: 8 Mei 2018   08:34 1269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: mymodernmet.com

Sekali lagi persoalan tidak sederhana itu bagi klien, bagaimanapun klien sangat sayang dan mencintai istrinya ini, tapi juga sangat mencintai anak dan istrinya yang pertama, tentunya ini pilihan hidup.

Melihat dia bicara dan cerita ia adalah orang yang sangat cerdas dan pintar, ia sangat mengerti apa yang ia alami bahkan bisa menjelaskan detail apa yang harus dilakukan.

" Tapi saya nggak bisa lakukan itu mas " katanya

Lanjutnya, saya memang berusaha melakukan semua tapi semuanya serasa berat dan susah, ko saya selalu berfikir bahwa ini nggak akan berhasil.

Saat saya tanya apa sebenarnya yang menyebabkan ia menjadi seperti ini:

Pikiran saya selalu negatif, saya selalu merasa sakit hati dengan apa yang dilakukan istri saya, saya nggak bisa percaya ia lagi 100% karena ia sering berbohong pak. " saya megikutinya dan ia dengan laki - laki lain, walau ia bersumpah atas nama tuhan nggak selingkuh, aku yakin ia selingkuh " ceritanya.

Ia telah berubah pak, saya tahu ia bilang menyesal saya ngerti pak, tapi pikiran inii nggak bisa hilang.

Saya tahu saya harus berfikir positif, harus percaya biar saya nggak menderita , tapi... tidak bisa. saya coba dengan menyibukkan diri tapi setiap kali melihat wanita dengan seragam seperti itu dan melihat mobil ******** ( merek mobil ) saya ingat waktu itu.

Saya seperti terjebak dalam perasaan ini yang saya buat sendiri, tahu jalan keluar tapi nggak bisa keluar pak.

___________________________ akan menjadi mudah menjadi orang yang ada diluar dari sebuah persoalan ( bukan sebagai pelaku ).

Tentu demikian saat kita melihat masalah orang lain terlihat sederhana dan mudah diselesaikan akan tetapi saat kita mengambil peran sebagai bagian yang terlibat langsung (pelaku) atau mengalami sendiri pasti akan menjadi tidak sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun