Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seseorang yang Ingin Jadi Pembunuh

29 Oktober 2019   05:05 Diperbarui: 29 Oktober 2019   05:25 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Adegan Film Joker ( Warner Bross ). Gambar diambil dari Tagar.id

"Bagaimana rasanya jadi pembunuh?"

Ucapmu mengirimkan gigil ke seluruh persendian, dan mengaliri pembuluh darah. Saat itu kau terjebak di sebuah labirin; kata-kata menjadi semak ranjau, atau menajam pisau

Tersedia dua pilihan: Ikut menjadi kayu bakar, atau keluar dengan tubuh penuh luka. Dan di pintu keluar sudah menunggu burung gagak dan burung nasar 

: Satu bersiap-siap mengabarkan kata-kata mana yang menemui kematian, satu lagi menyiapkan pesta untuk kata-kata yang telah membujur bangkai 

Aku ingin membunuh masa lalu yang ragu, juga masa depan yang tak menentu, itu katamu di hari pertama melarikan diri dari rumah 

Rumah-rumah telah kehilangan hangatnya percakapan. Rumah-rumah dengan penghuninya yang tenggelam di lautan linimasa. Tak ada dengung tak ada suara mengapung, karena suara-suara menerobos gendang telinga lebih suka melewati kabel yang langsung terhubung 

Memang masih ada bunda, ayah, kakak, dedek, bergandengan tangan di sticker yang menempel di belakang kaca mobil, tapi kacanya tak pernah terbuka untuk menyapa

Salahkan kalau aku ingin ingin jadi pembunuh 

Menikam ruang bisu di bilik-bilik keluarga, mencabik keheningan, kemudian kata-kata mengalir seperti dahulu: Menjadi cerita, gurau dan gelak tawa 

***

Cilegon, Oktober 2019 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun