Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hai! Apa yang Telah Kamu Perbuat untuk Indonesia?

17 Agustus 2017   19:57 Diperbarui: 18 Agustus 2017   12:00 6670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.gettyimages.com

Apa yang telah kamu perbuat untuk Indonesia, hai pelajar? Selebrasi tanpa melakukan plagiasi karena dahaga demi mendaki puncak selebriti? Atau buah pikir cemerlang percik cahaya gemilang asam flora alami penerang gulita malam? Ingat, rekam jejakmu takkan pernah hilang, jalan menuju masa depan masih panjang terbentang, langkahmu diri sendiri tentukan, jangan buang energi percuma dengan tunjukkan jarimu mencari salah lain orang.

Apa yang telah kamu perbuat untuk Indonesia, hai pemuda? Menebar fitnah dusta demi memuja nan sia-sia tanpa dasar logika? Atau membangun wahana elektrik melaju tanpa asap pencemar dan karya artistik bertaraf internasional? Biarkan saja suara nyelekit garing dari mereka yang berotak miring tapi tak punya insting 'tuk tahan banting terhadap kerasnya realita hidup yang tak cukup disiasati dengan mimpi muluk belaka.

Apa yang telah kau kau perbuat untuk Indonesia, hai karyawan?  Bangun setiap pagi mengalahkan matahari untuk berdesakan dalam kendaraan menuju tempat kerja, setengah mengantuk membiarkan salah benar melintas di setengah  terbuka atau sepenuh sadar bahwa tugasmu sebagai sekrup dalam mesin birokrasi sangat menentukan kelancaran kau, aku, kita, Indonesia?

Apa yang telah kamu perbuat untuk Indonesia, hai abdi negara? Sudahkah kau jalankan tupoksi dengan kesungguhan hati atau hanya sekadar basa-basi asal bapak senang pangkat meningkat pesat kursi jabatan pun aman mulus empuk  bikin ngantuk serupa buaian? Atau kau sadari sungguh negara kan maju jika kau mengabdi penuh mengayomi masyarakat tak pandang derajat karena sebagai rakyat punya hak dan kewajiban yang melekat?

Apa yang telah kau perbuat untuk Indonesia, hai penguasa yang kini bertampuk di istana? Adakah kau menerima laporan yang seperti keinginanmu saja? Atau suara hati yang paling lemah mengusik telinga jiwa? Atau bujuk rayu pengusaha mengatur lingkar putar utang valas? Atau rampak gendang kroni sekoalisi mengatur belanja sehari-hari?  Atau berpikir dan berpikir tentang warisan untuk anak cucu beberapa generasi nanti?

Apa yang telah kau perbuat untuk Indonesia, hai aku? Tanyaku padaku dalam usia yang lebih dari paruh baya, dalam renungan dan mulas kram leher setelah menonton  serangkaian lomba yang tak berhubungan dengan makna kemerdekaan.

Aku pernah menjadi pelajar mengharumkan daerah, pemuda yang kritis mengkritisi penguasa tanpa lelah, karyawan berdedikasi mangkus dan sangkil menyelesaikan tugas tanpa mengharap pujian, petugas lapangan basah berpeluh terbakar mentari sementara atasan mengatur pembagian komisi di lantai tujuh surga dunia, menjadi teladan hal biasa. Tapi aku manusia dan manusia tak ada yang sempurna seperti utusan-Nya.

Tak perlu kuteriakkan dalam goresan, seakan tanpa gurat putih di atas merah, ke-Indonesiaanku layak kalian ragukan. Bahkan meski aku tak sependapat dengan kalian.

Itulah aku, manusia Indonesia. Dan sampai napas terakhirku pergi meninggalkan raga, aku manusia Indonesia yang telah berbuat.

Merdeka. (Masih kah?)

Bandung, 17 Agustus 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun