Mohon tunggu...
asroni hamid
asroni hamid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Debat Calon RW dalam 3 Bahasa

14 September 2018   23:34 Diperbarui: 14 September 2018   23:50 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nggak ngerti pak. Lha wong bosone pake boso londo" jawabnya polos pemuda yang ngaku millenial ini.

"Lha kalo nggak ngerti ya sudah. Mending tidur saja. Nanti kalo pidatonya Pak Sarkowi tuh baru dengerin. Itu bener maksud dan tujuannya. Sebab setahu saya beliau gak terbiasa pake boso londo"

Akhirnya benar. Begitu calon nomor urut kedua berpidato, orang-orang yang nekat ketiduran tadi langsung bangun dan mengucapkan SETUJUU,..

Lho kok secepat itu tanggapannya? Lha hiya lha wong yang ditunggu-tunggu pidato yang barusan didengar. Yaitu RW akan bangun jalan, memperbaiki tempat ibadah, dan ngaji gratis. Dan ada sumbangan tunjangan dikit buat yang sakit dan yang nggak mampu sekolah dengan bantuan keringanan.

Jadi intinya, sebuah pidato Debat Ketua RW itu harus jelas arah dan tujuannya. Pakai Bahasa ndeso juga nggak apa-apa. Yang penting sami'in ngerti dan memahami. Ketimbang pidato pakai bahasa yang terkesan millenial tapi masyarakat nggak ngerti arah tujuannya. Semua debat calon Ketua RW itu visi misinya tetap bagus dan membangun. Akan tetapi yang lebih bijak dan afdhol, Sampaikan kepada kalayak masyarakat yang ingin memilih kita dengan pesan jelas karna kearifan lokal bahasa yang kita sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun