Tempo doeloe cukup banyak perguruan silat yang didirikan oleh para pendekar dengan tujuan untuk mengajar dan melatih pemuda/pemudi anggota masyarakat agar mereka menjadi sehat badan dan rohani dan mampu membela diri dari serangan musuh,para murid yang sudah lulus alias menjadi pendekar kemudian akan diberi tugas untuk menyebar luaskan ilmu seni bela diri yang telah dipelajari. setiap perguruan maupun daerah punya kekhususan dalam hal jurus-jurus pencak silat misalnya ada perguruan yang punya jurus harimau, ada yang jurus monyet, jurus naga, jurus ular, jurus huruf dan banyak lagi nama-nama jurus yang terkenal. Dikenal pula adanya jurus-jurus simpanan atau jurus rahasia yang sangat ampuh dan hanya dikeluarkan jika bertemu musuh yang tangguh dan berbahaya.
Diantara para murid yang sudah menjadi pendekar ada yang tetap sejalan dengan policy perguruan tempat mereka dilatih dan tetap setia kepada para senior diperguruan tersebut mereka aktip menyebar nama harum perguruan dan ada pula yang memilih jalan lain yaitu menjadi rakyat biasa tapi ada juga yang berubah haluan menjadi penjahat.
Setiap perguruan biasanya melakukan reuni dan sekalian pertandingan antar murid untuk memperbaiki jurus-jurus silat mereka dan siapa tahu bisa diciptakan jurus-jurus baru yang lebih ampuh. Tentu saja murid yang sudah jadi penjahat akan dilaporkan ke perguruan dan perguruan berkewajiban untuk menangkap dan menghukum murid yang berubah haluan itu. Sang murid yang sudah jadi penjahat tentu tidak mau ditangkap begitu saja dan berusaha melawan dengan berbagai cara, ternyata ada murid jahat yang tidak dapat ditaklukkan oleh senior-senior dari perguruan mereka ….kenapa…..??
Karena mereka menguasai jurus yang sama dan tentu saja pertarungan selalu berakhir seri. Dari pengalaman itulah yang membuat para guru tidak mau mengajarkan semua jurus milik perguruan silat mereka, setiap murid bahkan diberi jurus yang berbeda sesuai dengan bakat dan tingkat kesetiaan murid. Jadi hanya murid yang sudah teruji kesetiaannya yang diberi jurus-jurus ampuh atau jurus pamungkas namun demikian sang Guru tetap menyimpan jurus andalan yang nanti kelak akan diturunkan pada orang tertentu saja.
Menyembunyikan jurus-jurus silat yang ampuh akhirnya menjadi turun temurun dan setiap generasi jurus silatnya akan makin berkurang dan seterusnya sampai akhirnya jurus-jurus tersebut lenyap dan hanya tersisa kembangannya saja. Seperti yang kita lihat sekarang sisa yang ada hanya dalam bentuk gerakan menyerupai tarian yang sama sekali tidak dapat dipakai bertempur melawan musuh ................................kata sahibul hikayat dari negeri dongeng.
Hikmah dibalik ceritera ini adalah; para Guru yang ada sekarang sebaiknya mengajar murid agar mau belajar mencari referensi jangan hanya belajar dari satu guru,carilah sumber ilmu yang lain jangan melulu dari buku panduan saja. (jkt 26/11/09)