Kedua, perspektif yang dapat dilihat dari ucapan selamat Sandiaga adalah Sandi ingin menciptakan citra sebagai seorang negarawan yang mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Hal itu tersurat dan tersirat dari ucapannya.
Peran ini sebenarnya sudah coba diperlihatkan oleh Sandi pasca pemungutan suara, meski terkesan plin-plan. Kadang begitu, kadang begini.
Publik masih ingat ketika, pemilu dianggap penuh kecurangan, Sandi secara verbal mengatakan bahwa pemilu telah berlangsung dengan jujur demokratis. Meski beberapa saat selanjutnya, mengatakan bahwa akan berjuang hingga akhir bersama Prabowo.
Apa tujuan Sandi? Tentu saja untuk proyeksi 2024. Menunjukan citra sebagai kontestan pemilu yang menerima hasil pemilu, mengucapkan selamat tentu dengan harapan agar rakyat Indonesia melihat Sandi sebagai figur negawaran  yang mampu menjadi pemimpin Indonesia di masa depan. Muda, berpengalaman dan menerima kekalahan dengan mengucapakan selamat kepada yang menang.
Apapun makna politis dan pencitraan yang terlihat, ucapan selamat Sandi seperti sudah dapat diterjemahkan sebagai gesture menyambut ajakan Jokowi untuk bersama-sama membangun dan berkontribusi bagi negeri. Â Tinggal Prabowo yang belum.
Referensi :
Detik.com, Senin 01 Juli 2019, "Sandiaga ke Jokowi-Ma'ruf: Selamat Bekerja dan Jalankan Amanah Rakyat"
