Di musim lalu
Siang dan malam
Kau selalu datang menggoda.
Hingga masih terngiang kata-katamu
Dengan mesra kau katakan:
Kamilah hidup matimu
Kamilah motivasimu
Kamilah niat luhurmu
Kamilah cita-citamu
Kamilah tujuanmu.
Bahkan kau katakan
di depan para gembala
para gembel
anak jalanan
penghuni tepi comberan.
Kepada ibu-ibu rumah tangga
Dan kepada mereka
yang hidupnya belum beruntung.
Dan kaupun beri harapan
akan mengangkat segenap derita kami.
Tapi sejak kau berada di zona nyaman
Di saat angin sejuk sepoi menerpamu
Bersama istrimu, kerabatmu
Bersama golonganmu
Bersama penyokongmu
Kami bukan lagi apa-apamu
Di matamu kami hanyalah tumbal
Dan masa lalumu.
Kau berubah total
Kau tak pernah lagi datang
Mendengar dan menyerap
Keluh kesah kami
Kami pastikan di masa mendatang
Jika kau datang lagi,
Kami tak akan memilihmu.
Telinga kami sudah jadi batu
Tak bisa lagi mendengar
Akan janji-janji politik palsu
Kami bukan kaleng-kaleng
Bukan orang dungu
Yang mau jatuh di lubang yang sama.
(Catatan langit, 04/03/19)