Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kau Berubah Total

4 Maret 2019   13:05 Diperbarui: 4 Maret 2019   13:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di musim lalu
Siang dan malam
Kau selalu datang menggoda.
Hingga masih terngiang kata-katamu
Dengan mesra kau katakan:

Kamilah hidup matimu
Kamilah motivasimu
Kamilah niat luhurmu
Kamilah cita-citamu
Kamilah tujuanmu.

Bahkan kau katakan
di depan para gembala
para gembel
anak jalanan
penghuni tepi comberan.

Kepada ibu-ibu rumah tangga
Dan kepada mereka
yang hidupnya belum beruntung.
Dan kaupun beri harapan
akan mengangkat segenap derita kami.

Tapi sejak kau berada di zona nyaman
Di saat angin sejuk sepoi menerpamu
Bersama istrimu, kerabatmu
Bersama golonganmu
Bersama penyokongmu

Kami bukan lagi apa-apamu
Di matamu kami hanyalah tumbal
Dan masa lalumu.
Kau berubah total
Kau tak pernah lagi datang

Mendengar dan menyerap
Keluh kesah kami
Kami pastikan di masa mendatang
Jika kau datang lagi,
Kami tak akan memilihmu.

Telinga kami sudah jadi batu
Tak bisa lagi mendengar
Akan janji-janji politik palsu
Kami bukan kaleng-kaleng
Bukan orang dungu
Yang mau jatuh di lubang yang sama.

(Catatan langit, 04/03/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun