Mohon tunggu...
Fx Widyana Wadas Harga
Fx Widyana Wadas Harga Mohon Tunggu... Guru - Tetap Bersemangat

Biarkan goresan pena mengalir...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rohaya di Simpang Perbatasan

6 September 2017   10:10 Diperbarui: 6 September 2017   10:20 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tangan kanannya penuh luka

Tangan kirinya menggandeng keempat anaknya

Pedih hati melihat suaminya terkena mortir

Matanya kering

Air matanya tak menentes lagi

Sekuat tenaga dilangkahkan kakinya meninggal tubuh suaminya yang tercerai-berai

Luka-luka bekas sayatan ilalang tak dihiraukannya

Sesekali Rohaya menggendong anaknya yang demam

Yang tak mengenal nasi atau sekedar ubi pengganjal perut

Rohaya tetap melangkah

Menyambar belalang yang lewat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun