Mohon tunggu...
Mr. aBc
Mr. aBc Mohon Tunggu... Guru - Salam Gloria

🔛🖋️📝🖋️Goresan artikel sederhana. Mencoba berjiwa dan bersemangat sebagai guru muda. Di Era New Normal. Proses mencari dan menjadi inspirasi✍️ Sahabat Literasi: SMPK Santo Mikael - Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keceriaan Silaturahmi karena "Ora Bisa Mulih"

24 Mei 2020   00:36 Diperbarui: 24 Mei 2020   00:51 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H" Tahun 2020.

Lebaran tahun 2020 ini, kita tidak bisa pulang ke kampung halaman. Kita dihimbau untuk menahan diri untuk tidak mudik, demi memutus rantai penyebaran Covid 19. 

Masalahnya, ada yang sudah mudik, ada yang nekat mudik, ada yang terpaksa mudik, ada yang dipaksa mudik, ada yang sedang mudik, ada yang hampir mudik, dan ada yang tidak mudik.

Saya sendiri, pada lebaran tahun 2020 ini termasuk golongan yang terakhir (tidak mudik), sama seperti tahun sebelumnya, tahun sebelumnya lagi, dan lagi. Sehingga genap 20 tahun saya belum pernah merasakan mudik saat moment lebaran, sejak tahun 2000 memutuskan pergi merantau. 

Ada banyak hal yang membuat saya belum pernah mudik. Namun dilain moment, tentu saya pulang untuk bertemu dengan keluarga. Maka jika tahun ini ada himbauan/larangan untuk tidak mudik dulu, saya pribadi bisa memahami. Namun bagi yang rutin mudik saat lebaran, tentu tahun ini terasa berbeda.

Lagu "ora bisa mulih" yang dinyanyikan oleh Arda ini dirilis tahun 2020, lagu ini sebenarnya adalah ciptaan alm. Didi Kempot namun kembali dibawakan oleh penyanyi cilik tersebut. Makna lagu ini adalah menceritakan tentang seseorang yang tidak bisa pulang ke rumah karena sedang merantau. Berikut lirik lagu "ora bisa mulih":

Mak bapak, aku ora biso mulih
Bodo iki atiku sedih
Mak bapak, aku ora teko
Neng kene aku isih kerjo

Mung donga lan pujimu
Sing tak suwun jroning uripku

Mak bapak, uwis ojo nangis
Woconen layang sing tak tulis
Mak bapak, ngapuranen aku
Yen ono salah lan luputku

Neng kene koyo ngene rasane
Pingin mulih isih kurang sangune

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun