Mohon tunggu...
Ryan Ardiansyah
Ryan Ardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Barangkali kopi kita kurang diaduk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lalalalala Itu Iguan Rinduku

6 November 2019   16:09 Diperbarui: 6 November 2019   18:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sektsa by: Ilham Efendi

"Seandainya aku disuruh hidup didalam sebuah pohon kering, tanpa kesibukan lain selain memandang awan-awan di langit di atas kepalaku, sedikit demi sedikit itu aku akan terbiasa di situ" gerutu Camus

Mega emas telah muncul
Segerombolan burung gereja terbang ke arah senja
Perahu nelayan mulai menepi
Anak-anak kecil segera menyambutnya.

Pasang surut pantai sudah mulai
Malaikat laut berhenti menyulam
Aku menanti kapal di dermaga
Kapal yang di nanti menurunkan jangkar

Suara ombak menambah kesunyian
Lampu mercusuar menerangi kerinduan
Wajah-wajah mu bias dalam air laut
Goresan jejak kakimu masih membekas di pasirputih

Ciputat, 6 November 2019

16:04

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun