Mohon tunggu...
Aradea Rofixs
Aradea Rofixs Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aktifitas: wirasuasta : suka membaca. Suka berimajenasi. Penggiat sastra komunitas tangan bicara pekalongan. : wira usaha, suka seni. Kesenian, filsafat, puisi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jejak Sejarah Raja-raja di Jawa (1)

20 Mei 2011   00:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:26 4197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hidup dan kehidupan adalah sebuah mata rantai dari rangkaian panjang sejarah. Maka, sangat beralasan sekali jika Bung Karno berucap "Jangng lupakan sejarah" karena sejarah merupakan sebuah titik tolak dari sebuah masa depan. Dari sejarah orang bisa banyak belajar akan makna hidup serta kehidupan, merencanakan sebuah masadepan dan akhirnya sejarah bisa merupakan sebuah identitas multi dimensi yang sangat berpengaruh terhadap karakter pribadi atau pun sebuah bangsa. Karena, kepada sejarah kita banyak dipengaruhi oleh sikap penggalian akan kaidah normatik, etika atau masih banyak lagi. Sampai akhirnya sejarah adalah "tumbuhan yang hidup" yang sebenar-benarnya --- hidup. karena sejarah begitu berakar dalam tiap jiwa manusia dan kemudian menumbuhkan sikap dan cara fikir lebih bijaksana.


SEJARAH KERAJAAN TARUMANEGARA


Kata-kata "sejarah" biasanya memang identik dengan kisah Raja-raja dan Kerajaan. Perjalanan Indonesia sampai masa sekarang, tentu bukanlah tiba-tiba saja ada, seperti saat ini. Akan tetapi, jauh daripada itu, tentu diwarnai berbagai macam kejadian dan fase yang panjang. Mulai dari masa pra-sejarah (sebelum ada peradapan) sampai jaman sejarah, jaman kerajaan---dimana masarakatnya mulai mengenal politik, agama dan tulisan---sampai jaman penjajahan dan rentang kejadian lainnya yang tak kalah panjangnya, sampai saat yang kita rasakan sekarang ini.

Masa-masa pertama bangsa Indonesia mengenal sistem pemerintahan, huruf serta agama. Adalah jaman pemula. Yang ditandai dengan munculnya berbagai macam kerajaan di Jawa---yang meliputi tatar sunda (atau jawa barat) Jawa (yang meliputi tengah dan timur juga madura, karimunjawa sampai ke Bali).


Pada abad permulaan masehi, menurut catatan Ptolemeus, dikawasan Argype atau Banten disitu pernah ada sebuah kerajaan yang bernama "Salakanegara" yang artinya negri perak. Disini, jika kita mengacu pada kisah atau dongeng tentang "Aji Saka" yang kerajaannya bernama "Madang Kamula" yang artinya Madang adalah Kerajaan, Kamula atau yang pertama. Sedang nama tokoh Aji Saka Sendiri dalam bahasa sansekerta bermakna "Aji artinya Raja dan Saka artinya Pertama" maka saya berandai andai mungkinkah tokoh Aji Saka ini adalah Dewawarman 1. Yang berasal dari Hindustan. Karena Salakanegara ini merupakan cikal bakal kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa. Ini setidaknya menurut naskah Wangsakerta Tepatnya pada tahun 150 m, yang berkesinambungan sampai 8 keturunan yakni dari Dewawarman ke 1 --- sampai Dewawarman ke 8. Kemudian, peta kekuasaan berlanjut ke kerajaan "Tarumanegara" yang didirikan oleh Resiguru Jayasingawarman pada tahun 358 m, yang merupakan menantu Dewawarman ke 8. Ia mendirikan kerajaan itu di hulu sungai Ci-tarum sehingga kerajaan tersebut dinamakan Tarumanegara.

-- "Jayasingawarman adalah seorang Resi yang diutus dari negri Palawa, Hindustan untuk menyebarkan agama Hindu kepenjuru dunia. Hal tersebut dapat ditinjau dari namanya "Resi rajaguru" yang tak lain adalah merupakan seorang sepiritual agama Hindu. Yang konon diberangkatkan pada gelombang kedua, setelah sebelumnya yakni gelombang pertama adalah Dewawarman ke 1 Atau tokoh yang identik dengan Aji Saka yang merupakan pendiri kerajaan Salakanegara.perlu dicatat: Bahwa budaya monarki atau pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Raja adalah Budaya yang disebarkan oleh Kaum Hindunis hal itu tirsirat dan tersurat dari beberapa kitab-kitab tuntunan mereka seperti Bagawangita ataupun Mahabharata yang semuanya penuh dengan epik Kerajaan.

Hal peyebaran Agama Hindu ini juga dapat ditandai dengan munculnya kerajaan hindu lainnya yang serupa yakni "Kutai" di kalimantan yang didirikan oleh Raja kundugga dan Kalingga Jawa Tengah. Namun untuk Kalingga tidak ada bukti catatan yang akurat. Hanya di masa Ratu Sima saja, seorang penguasa perempuan yang tercatat dalam sejarah sebagai penguasa Kalingga, namun bisa ditebak bahwa Maharani Sima bukan raja pertamanya tentunya ada Raja lainnya sebelum Maharani Sima.

Ketiga kerajaan diatas bisa dibilang berdiri dengan rentang waktu yang beriringan. Dan, bisa diterka bahwa pada masa itu "ada" sebuah pergerakan khusus yakni misi penyebaran agama Hindu besar-besaran kepenjuru dunia sedangkan jalannya lewat penyebaran kebudayaan "Kerajaan". Dan, hal inilah yang konon menginspirasi para tokoh dewan Islam "wali-sanga" melakukan ekspedisi menyebarkan islam

Tapi, dalam kesempatan ini saya hanya akan menulis tentang kerajaan yang ada dipulau Jawa dan Sunda. Mungkin di kesempatan lain, jika ada waktu luang, juga akan menulis tentang Kutai atau Sriwijaya.


Pertama-tama adalah "Kerajaan Tarumanegara"

setelah era Singawarman berakhir tampuk kerajaan diberikan pada putranya yakni Darmayawarman. Baru setelah itu kerajaan Tarumanegara mengalami masa keemasan---saat dipimpin oleh Purnawarman---raja ke 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun