Mohon tunggu...
Ans Dawa
Ans Dawa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - catatan pojok!

platform media online | KOMPAS GRAMEDIA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Pohon Cendana (Eps 1)

12 Februari 2020   00:24 Diperbarui: 12 Februari 2020   01:43 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu itu hujan sangat deras, aku yang hanya terdiam di kamar, duduk seorang diri di dekat jendela memandangi air yang semakin membasahi  tanah. Seketika ku lihat petir yang menyambar di luar sana, membuatku memutuskan untuk  menutup tirai  jendela dan membaringkan badanku di ranjang dengan rasa nyaman.

Ku raih handphone di meja yang tak jauh dari tempat tidurku lalu memulai sebuah pesan. Pesan yang ku tujukan pada sahabatku di Bogor, Rehan. Aku hanya ingin memberitahukan kalau aku akan ke Bogor untuk mengikuti study tour.

Beberapa kali aku mengulangi untuk mengirim sms itu, tapi tak kunjung sampai. Ku coba menelpon, tapi ternyata HPnya tidak aktif.

Aku  menghela nafas yang panjang dan coba mengendalikan pikiran.  Aku berusaha bepikir positif, mungkin aja HPnya gak aktif karena lowbat. Aku menunggu, menunggu dan terus menunggu, berharap nanti pesan messenger-ku bisa nyampai ke dia, dan mendapatkan respon secepatnya. Namun sampai  malam belum ada respon apapun darinya. 

Lima hari telah berlalu, aku dan teman-teman satu sekolahku berangkat ke Jakarta untuk mengikuti study tour. Perjalanan di mulai menuju ke Jakata,  setelah 2 hari di Jakarta, kami melanjutkan perjalanan ke Bogor. Kami menginap di sebuah Motel di daerah Puncak Bogor.

Di sana aku sekamar dengan empat orang temanku yang lain, yaitu Anita, Renata, Linda, dan Putri.  Kami mendapat kamar nomer 07, kamar yang terletak paling ujung  di lantai bawah. Di sebelah kamar kami, ada sebuah pintu yang mengarah ke arah taman.  

Saking lelahnya setelah rekreasi seharian, sampai di kamar kami langsung rebahan dan tertidur dalam keadaan setengah sadar. 

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar kami. Putri kemudian bangun dan membukakan pintu. Ternyata itu Vidi, dan Sintya.

"Hei, kalian jauh-jauh ke Bogor apa hanya buat tidur?" kata Vidi
"Kalian gak capek apa? Seharian jalan-jalan terus duduk di Bus lama banget?" kata  Anita
"Ia, aduh rasanya badan ini remuk semua, aku mau tidur ah??" sambung Renita.
"Putri  jalan-jalan yuk?" ajak mereka!
"Ga ah males," jawab Putri singkat.
"Lagian, kenapa musti ajak Putri, dah tau Putri tuh tukang tidur..."  Linda berkomentar, diikuti tawa dari semua teman yang membuat rasa ngantuk dan lelah makin berkurang.

"Sssttt,  dah malem, masih ribut aja kalian, mandi gih, aku duluan ya,,," kataku memecah keramaian itu.
Lalu aku mandi, dengan harapan badan jadi seger, dan rasa capek sedikit berkurang.

Selesai mandi aku mengganti baju, lalu mengambil HP dan langsung berbaring di tempat tidur. Di saat teman yang lain sedang mengantre untuk mandi.  Renita mengambil tempat di sebelahku dan merebut HP yang ku genggam.
"Gimana  Beb?"tanya dia.
"Apanya yang gimana?" tanyaku balik
"Kamu ke Bogor hanya buat tidur, bukannya kamu masih punya satu hal yang lebih penting?" katanya
"Maksudmu Ren?" tanyaku lagi
"Ini di Bogor, kamu nyadar kan?" katanya!
"Ia,  owh, aku ngerti Ren" kataku
"Aku dah SMS dia".
"Gila lo Ren" kataku sambil merebut HP ku kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun