Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala Dunia dalam Perspektif Ekonomi

20 April 2018   21:31 Diperbarui: 21 April 2018   07:06 3441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Brasil sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2014 dengan Jerman sebagai juara, pandangan para pecinta sepakbola akan tertuju kepada negeri beruang merah, Rusia yang menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia 2018. 

Jika ditinjau dari sisi prestasi, sebetulnya sepak bola Rusia tidaklah menonjol sebagaimana era Uni Soviet masih berdiri, dalam dua dekade terakhir, prestasi terbaik Rusia adalah mencapai babak semifinal Euro 2008. Selebihnya pencapaian Rusia banyak kandas di babak penyisihan grup baik Piala Dunia maupun Euro.

Namun keseriusan Rusia dalam proses bidding untuk menjadi tuan rumah berhasil meyakinkan FIFA, sehingga FIFA menunjuk Rusia secara resmi sebagai tuan rumah pada tahun 2010, dengan demikian Rusia memiliki waktu selama 8 tahun guna mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan perhelatan akbar sepakbola ini. 

Menjadi tuan rumah Piala Dunia bukan perkara mudah, karena untuk memenuhi kriteria sebagai tuan rumah, FIFA memiliki standar yang sangat tinggi, sehingga semua persiapan yang harus dilakukan oleh panitia penyelenggara membutuhkan banyak biaya dan perencanaan matang.

Sebagai catatan penyelenggaraan Piala Dunia 2010 yang dihelat oleh Afrika Selatan membutuhkan biaya sekitar US$ 2,7 miliar, 4 tahun berikutnya Brasil menghabiskan US$ 15 miliar. Jumlah tersebut bertambah untuk penyelenggaraan di Rusia dengan perkiraan biaya sebesar US$ 20 miliar. 

Biaya yang diperlukan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia semakin bertambah untuk setiap edisi perhelatannya, hal ini selain dari aspek prestise negara tuan rumah, FIFA memang menuntut Piala Dunia harus diselenggarakan sebaik mungkin. Piala Dunia memang mesin uang FIFA, sebuah produk unggulan dalam industri sepak bola, maka tak heran FIFA sangat menjaga nilai eksklusif Piala Dunia.


Strategi Pemasaran Piala Dunia

Produk

FIFA mengemas dan memasarkan Piala Dunia sebagai sebuah produk dengan sangat cerdik, sehingga walaupun Piala Dunia sangat eksklusif tetapi dapat diterima oleh seluruh pecinta sepak bola tanpa mengurangi kesakralannya. Tak dapat dipungkiri sepak bola adalah cabang olahraga paling digemari oleh umat manusia, sehingga Piala Dunia sebagai ajang sepak bola terbesar sedunia merupakan daya tarik yang tidak dapat ditampik.

FIFA sangat menyadari potensi ini, tetapi FIFA tidak serta merta menjual Piala Dunia sebagai produk yang hanya dimiliki oleh segelintir kalangan. FIFA mempersepsikan Piala Dunia sebagai ajang yang dihelat untuk seluruh umat manusia. 

FIFA menggunakan semangat dan nilai universal dalam filosofi sepak bola sebagai kampanye untuk membangun opini bahwa Piala Dunia adalah milik bersama. Padahal kenyataanya Piala Dunia tetap milik FIFA sebagai pemegang lisensi. FIFA menjual lisensi melalui sistem waralaba dengan harga tinggi.

FIFA tidak menjual Piala Dunia secara langsung kepada para pecinta sepak bola. Hal yang dijual oleh FIFA adalah lisensi kepada para mitra resmi FIFA yang membeli lisensi secara resmi dan kemudian menjual produk mereka dengan mencantumkan atribut Piala Dunia. Dalam hal ini merek Piala Dunia menjadi pokok utama, lantas produk-produk yang dijual para mitra resmi merupakan produk turunannya.

Harga

Tingginya biaya untuk menyelenggarakan Piala Dunia merupakan salah satu gambaran harga jual FIFA kepada calon tuan rumah penyelenggara. Memang total perkiraan US$ 20 miliar yang dikeluarkan Rusia adalah biaya keseluruhan, termasuk biaya pembangunan infrastruktur pendukung. Namun nilai tersebut sudah dapat merefleksikan bahwa Piala Dunia adalah sebuah produk dengan harga yang mahal.

Pihak yang menjadi pembeli utama lisensi Piala Dunia adalah mitra resmi FIFA terdiri dari jaringan media sebagai pemegang hak siar dan para sponsor dengan harga tinggi. 

Untuk menjelaskan nilai jual lisensi Piala Dunia, FIFA memiliki beberapa sumber pendapatan utama, yaitu dari hak siar FIFA memperoleh US$ 2,4 miliar, dari sponsor yang menggunakan Piala Dunia dalam promosi produknya FIFA memperoleh US$ 1,6 miliar, sementara sponsor utama Piala Dunia FIFA setiap tahunnya masih harus membayar kepada FIFA sebanyak US$ 30 juta. Untuk nilai jual lisensi menggunakan merek Piala Dunia, FIFA mengenakan biaya total US$ 107 juta.

Sumber: mirror.co.uk
Sumber: mirror.co.uk
Distribusi

Rusia selaku tuan rumah Piala Dunia 2018 merupakan pihak pertama yang menjadi saluran distribusi. Karena seluruh perhatian pecinta sepak bola akan tertuju ke Rusia sampai turnamen berakhir. 

Rusia selaku tuan rumah harus bekerja secara all out agar turnamen dapat berlangsung dengan sukses. Seluruh logistik terbaik akan dipasok guna memenuhi kebutuhan tim yang bertanding, media dan para tamu undangan. Sektor pariwisata akan terdongkrak melalui penyelenggaraan Piala Dunia, mengingat tingkat kunjungan para pendukung tim yang bertanding akan sangat tinggi.

Selain itu para sponsor juga akan memasok produk terbaiknya selaku peran mereka sebagai mitra resmi. Para sponsor ini tentunya menggunakan seluruh jaringan distribusi yang dimilikinya, tidak hanya ke Rusia, tetapi mendistribusikan juga produk-produknya ke penjuru dunia untuk dijual.

Promosi

Sebagai pemegang lisensi utama Piala Dunia, kampanye promosi FIFA lebih banyak dilakukan oleh para pihak yang telah membeli lisensi untuk menjual produk mereka. Setelah para sponsor dan jaringan media mengeluarkan banyak uang guna memperoleh hak penggunaan merek Piala Dunia secara resmi, tentunya mereka harus berupaya keras untuk melakukan promosi memasarkan produk dan jasa mereka agar memperoleh keuntungan.

Contoh mitra resmi FIFA dengan promosi Piala Dunia secara masif melalui produknya adalah Adidas. Produsen alat olahraga asal Jerman ini merupakan sponsor resmi Piala Dunia yang telah menjalin kerja sama dengan FIFA selama lebih dari 4 dekade. Sebagai mitra resmi, Adidas berhak menggunakan atribut Piala Dunia pada produk-produknya. 

Langkah nyata yang dilakukan Adidas sebagai bentuk promosi langsung adalah dengan merilis bola resmi yang digunakan untuk turnamen. Setiap perhelatan Piala Dunia, Adidas senantiasa merilis produk-produk baru, termasuk bola sepak yang digunakan untuk seluruh pertandingan di Piala Dunia. Bola resmi Piala Dunia 2018 di Rusia dinamakan Telstar 18.

Sumber: fifa.com
Sumber: fifa.com
Tentunya Adidas juga merilis jersey tim nasional peserta Piala Dunia yang disponsori. Adidas juga merilis produk-produk pendukung seperti tas, kaos, sepatu dengan atribut Piala Dunia. Tak tanggung-tanggung, Adidas juga menggaet para bintang sepak bola untuk meng-endorse produknya, bintang Argentina, Lionel Messi merupakan salah satu bintang yang dikontrak.

Mitra resmi lain yang melakukan promosi terkait dengan atribut Piala Dunia adalah Coca Cola, raksasa minuman soda ini juga merupakan salah satu sponsor utama Piala Dunia yang telah menanamkan banyak uang untuk setiap perhelatan Piala Dunia. Biasanya Coca Cola merilis produk edisi khusus terkait Piala Dunia. Dengan pendekatan dari gaya hidup yang dikombinasikan dengan menjual pengalaman selama turnamen berlangsung menjadi cara promosi yang kreatif dan dapat menarik minat konsumennya.

Sebagai catatan, dari penyelenggaraan Piala Dunia 2014 di Brasil, FIFA mengeluarkan biaya US$ 2,2 milliar, tetapi memperoleh penghasilan US$ 4,8 miliar. Meningkat dari Piala Dunia 2010 sebesar US$ 2,4 miliar. FIFA memang memiliki daya tawar yang kuat melalui Piala Dunia. Hanya dengan menggunakan merek Piala Dunia, dengan sendirinya keuntungan akan menjadi milik FIFA. 

Namun hal ini juga bukan perkara mudah bagi FIFA, karena FIFA telah berupaya membuat Piala Dunia sebagai sesuatu yang eksklusif dan sakral. FIFA membangun brand image yang melekat dalam benak para pecinta sepak bola dan membuat Piala Dunia memiliki brand value yang tinggi, karena Piala Dunia betapa pun mahalnya akan tetap diminati.

Keuntungan Mitra Resmi Piala Dunia

Tentunya keuntungan finansial, hal tersebut adalah tujuan utama sebuah perusahaan menjadi sponsor Piala Dunia. Keuntungan lainnya adalah positioning produk para mitra resmi akan semakin kuat tertanam dan diingat oleh pecinta sepak bola. Dengan menjual sensasi serta pengalaman menjadi penonton Piala Dunia, para pendukung kesebelasan akan memiliki ikatan emosi yang terjalin dengan suatu produk. 

Contoh Adidas menjadi sponsor kesebelasan Jerman, Spanyol dan Argentina. Seluruh jersey resmi yang digunakan kesebelasan tersebut merupakan produk Adidas, lantas para pendukung kesebelasan akan rela mengeluarkan uang guna membeli jersey beserta atribut lainnya karena mereka merasa ikut memiliki dan harus mendukung tim yang bertanding.

Pengalaman tersebut secara psikologis akan menjadi kenangan berkesan bagi para pendukungnya, kemudian yang diharapkan adalah para pendukung tersebut menjadi konsumen loyal produk tersebut. Konsumen yang akan membeli dan menggunakan produk secara kontinyu.

***

Piala Dunia digagas oleh Jules Rimet, sewaktu dihelat sebagai edisi perdana dengan Uruguay sebagai tuan rumah sekaligus juara pada tahun 1930, mungkin Jules Rimet tidak akan pernah menyangka bahwa Piala Dunia akan menjadi sebuah produk yang sangat menguntungkan dan menjadi produk utama di industri sepak bola.

Sumber: skysport.com
Sumber: skysport.com
Sebuah upaya yang dibangun oleh FIFA dan menjadi hal yang dinanti setiap empat tahun sekali, rasanya semua orang merindukan momen Piala Dunia sebagai sebuah terjalinnya rasa kebersamaan dalam bahasa universal sepak bola. 

Tetapi Piala Dunia memang bukan hanya urusan menendang bola semata, tetapi sudah menjadi strategi pemasaran untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal tetapi para pecinta sepak bola senantiasa menyambutnya dengan sukacita dan gegap gempita. 

Akhirnya saat Piala Dunia para pendukung bersorak bergembira karena kesebelasannya mencetak gol dan memenangkan pertandingan, sementara FIFA dan para mitranya bersorak karena banyaknya uang yang mengalir kepada kas mereka.

(Sumber literatur: id.beritasatu.com, bbc.com, fifa.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun