Mohon tunggu...
An
An Mohon Tunggu... -

Girl with million imagine :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelajaran Berharga dari Sebuah Perjalanan yang Hebat

23 November 2018   14:23 Diperbarui: 23 November 2018   15:46 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"......"

Ujarnya sedikit meyakinkan ku hingga akhirnya aku mengiyakan karna aku tahu apa yang harus kulakukan saat ini.

Aku menutup telponku, berbalik arah pada mereka semua yang kini tengah berdiri bergerumul dengan wajah pias yang sangat ketara untuk kusaksikan, namun ada satu yang sedikit mengangguku. 

Dimana tuan Fred saat ini, kenapa ia belum terlihat  sama sekali? Segitu lamanya kah ia buang air besar di balik hutan sana? Ahh..mungkin itu hanya perasaanku saja karna begitu ku tengok ponselku lagi jam baru menunjukan 17:45 sekitar 15 menit sudah berlalu. Mungkin aku yang terlalu panik disini tapi jika dalam waktu 10 menit dan Tuan Fred belum kembali maka aku akan memutuskan untuk mecarinya.

"aku sudah temukan solusinya, tapi aku juga butuh saran dari kalian semua. rekanku sudah menghubungi kerabatnya yang tinggal di  perkampungan yang tak jauh dari sini, sayangnya ia hanya memiliki satu motor dan sekarang tinggal 15 menit lagi mungkin ia akan sampai disini untuk menjemput dua diantara kalian,karna sepeda motor itu bisa saja aku akal-akali agar ia bisa mengangkut dua orang sekaligus maka disini aku memutuskan untuk kamu Kanaya dan Anggi untuk kembali terlebih dahulu, 


Untuk sementara waktu kalian akan tinggal sejenak di perkampungan itu hingga hari esok rekanku akan menjemput kalian disana dan akan mengantarnya pulang" ujarku panjang  lebar sembari menunjuk dua wanita yang tengah bergandengan tangan satu sama lain itu, kulihat Kanaya si gadis berkacamata itu tersenyum simpuh sembari menghembuskan napasnya lega saat aku menyebutkan sekitar 15 menit lagi tumpangan mereka akan segera sampai.

Begitu pula dengan Anggi, si gadis blogger instagrammer itu Nampak mengiyakan saja, karna mungkin ia akan berpikir jika dalam perjalanan kearah perkampungan nanti akan banyak cerita yang akan ia tuliskan dan akan banyak foto yang akan ia tangkap nanti.

Sekarang, ku alihkan pandanganku pada satu keluarga kecil yang kini tengah menatap putra mereka dengan pias pasalnya aku tahu jika Kevin memiliki riwayat asma, ia tak boleh panik atau asmanya akan kambuh.

Prita sadar akan pandangaku padanya sebelum akhirnnya dia menginstrupsi.

"ponselku memiliki sinyal internet yang cukup bagus, apa kau punya ide ? aku harus kembali esok hari untuk hadir di acara kompasianival."

Akhirnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun