WALAUPUN masa luruh bergulir bak anasir dalam jam pasir
tak ada yang bisa gantikan segala luap rinduku padamu
kau yang bertakhta di hatiku tak lekang oleh waktu
Sering kali kueja dan kukecap risalah rasa dunia ini
ragam rupa maupun warna hidup tak luput dari penglihatan
kau tetap bertakhta dalam lubuk jiwa dan tak tergantikan
Masihkah mawar itu mengilhami agar perih perpisahan lekas pergi?
tanpa cinta, hidupku penuh kecam ketakutan dan limpah kelemahan
kau yang telah bertakhta di hatiku akan abadi selalu
Yogyakarta, 01 Oktober 2015
Silakan baca sajak saya yang lain: PEREMPUANKU