Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benarkah Data Pengeluaran R&D Indonesia seperti Kicauan Bos Bukalapak?

15 Februari 2019   10:53 Diperbarui: 15 Februari 2019   22:51 13275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
achmad zaky. foto oleh: kompas.id/nino citra anugrahanto

Tulisan saya ini ingin lebih fokus menyoroti data jumlah dana R&D yang ada dalam cuitan pemilik Bukalapak tersebut. Setelah mencari ke sana kemari di internet, akhirnya saya menemukan data-data Jumlah Dana R&D dari sumber-sumber yang kredibel, sumber yang bisa dipercaya.

Untuk yang belum tahu apa itu dana R&D yang dimaksud, dana R&D tersebut adalah pengeluaran suatu negara yang dialokasikan dalam Research and Development atau dalam Bahasa Indonesia adalah pengeluaran Penelitian dan Pengembangan.

 Saya menemukan data yang mirip dengan data dalam cuitan tersebut adalah yang berasal dari wikipedia seperti dalam gambar berikut. Terlihat bahwa Indonesia berada pada nomor (peringkat) 43 dengan Ekspenditures on R&D 2 billions of US$, PPP (kolom 3). Bila data-data tersebut diperhatikan dengan cermat, maka dapat dilihat bahwa dalam kolom 6 berisi tahun daripada data masing-masing negara. 

Dalam hal ini data Indonesia adalah data tahun 2013, BUKAN data tahun 2016 sebagaimana dalam cuitan Pemilik Bukalapak.

Di kolom 7 (Source) berisi sumber asal data yang dimuat di Wikipedia yaitu berupa catatan kaki yang adalah tautan dari data di website Bank Dunia yang dipublikasikan tahun 2016.

Jadi sepertinya yang bersangkutan salah paham mengira data Indonesia tersebut adalah data tahun 2016, padahal adalah data tahun 2013 yang dipublikasikan oleh Bank Dunia dalam laporan tahun 2016.

Sumber Gambar: en.wikipedia.org
Sumber Gambar: en.wikipedia.org
Saya telusuri data dari World Bank (Bank Dunia) yang dimaksud, maka didapatkan data sebagaimana dalam gambar berikut.

Data tersebut terdiri dari banyak negara dan banyak tahun. Untungnya data ini bisa diunduh dalam bentuk file excel sehingga bisa saya singkat dan ringkas sebagaimana dalam gambar.

Terlihat bahwa data R&D Indonesia hanya tersedia tahun 2000, 2001, 2009 dan 2013. Di tahun 2013 memang benar data pengeluaran untuk R&D dengan persentase 0,08% dari GDP.

Jadi jelas data 2013 inilah yang dimuat dalam Wikipedia namun disalahpahami oleh Pemilik Bukalapak sebagai data tahun 2016. Sebagai info tambahan bahwa dalam tahun 2013 adalah masa pemerintahan yang berbeda (Presiden SBY) dan saat itu belum ada atau tepatnya belum ramai penggunaan istilah Revolusi 4.0.

Sumber Gambar: data.worldbank.org
Sumber Gambar: data.worldbank.org
Penelurusan data saya lanjutkan untuk mengetahui data terbaru pengeluaran negara Indonesia dalam R&D. Saya menemukan data sebagaimana dalam gambar berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun