Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kabar Pindah Agama Itu Selalu Menarik Perhatian?

30 Oktober 2020   11:50 Diperbarui: 30 Oktober 2020   12:02 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Marcell Siahaan (Budha ke Islam)

- Rianti Cartwright (Islam ke Kristen)

- Happy Salma (Islam ke Hindu)

- Asmirandah (Islam ke Kristen)

- Angelina Sondakh (Kristen ke Islam)

Ada banyak alasan yang melatarbelakangi para artis tersebut berpindah agama. Ada yang karena mengikuti pasangan atau karena pengalaman hidup pribadi.


Lukman Sardi, salah satu artis yang menyatakan pindah agama. Gambar: detik.com
Lukman Sardi, salah satu artis yang menyatakan pindah agama. Gambar: detik.com

Agama bukan untuk dipertentangkan

Agama merupakan urusan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama berkaitan erat dengan keyakinan. Dan keyakinan berasal dari hati. Apa yang ada dalam hati muncul secara alami. Tidak bisa dipaksa-paksa. Urusan hati berkaitan dengan kenyamanan seseorang. 

Agama bagaikan pakaian yang nyaman untuk dikenakan. Setiap orang tentu berbeda-beda mengenai pakaian apa yang terasa nyaman dipakai. Tidak perlu diperdebatkan. Agama merupakan suatu bentuk keanekaragaman selain budaya. Keanekaragaman itu diciptakan untuk mempersatukan. Bukan mencerai beraikan. Maka selayaknya untuk saling menghormati pilihan orang lain.

Jangan lupa bahwa agama merupakan buatan manusia. Takperlu terlalu mengagungkan sebuah agama karena ketika manusia berbuat baik tidak akan ditanya apa agamanya. Tak menjamin seseorang yang memiliki ilmu agama tinggi mempunyai akhlak yang baik. Tidak berarti pula seorang ateis tidak berakhlak mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun