Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peran Media dalam Menolak Referendum

3 Juni 2019   10:30 Diperbarui: 3 Juni 2019   10:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia harus mengambil pelajaran hidup penting dari apa yang terjadi di Inggris. Media sosial kini bukan hanya sebagai wahana hiburan semata. Akan tetapi mampu dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dalam meningkatkan wawasan pengetahuan.

Menyikapi apa yang terjadi di Inggris, perlu adanya perbaikan dalam mekanisme penyampaian informasi kepada masyarakat umum. Informasi yang disampaikan harus benar -- benar dipahami masyarakat agar informasi tidak bias.

Media harus lebih cermat dalam menyajikan informasi kepada khalayak. Memberikan penjelasan yang mendalam serta mampu diterima oleh semua kalangan.

Selanjutnya, fokus media dapat lebih didorong kepada masyarakat menengah ke bawah. Lebih memerhatikan dan mendengarkan aspirasi mereka dan bukan hanya meliput pandangan maupun pemikiran dari tokoh intelektual atau pejabat saja.

Lepasnya Timor Timur yang kini menjadi negara Timor Leste menjadi pengalaman pahit bagi bangsa Indonesia.

Dari segi ekonomi, lebih dari 95 persen APBD Timor Timur ditanggung oleh pemerintah. Dana yang dikucurkan pemerintah sangatlah besar untuk mempertahankan provinsi ini agar terus berada dalam naungan NKRI.


Sedangkan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan harta dan nyawa bagi Timor Timur dalam upaya mempertahankan provinsi ini menjadi nilai yang tak terukur yang semestinya Timor Timur tetap menjadi bagian NKRI.

Kejadian ini tentunya tidak boleh terulang kembali di kemudian hari. Upaya yang dilakukan oleh oknum separatis harus segera di tindak lanjuti agar tidak memengaruhi pihak lain.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Presiden Soekarno, perjuangan bangsa Indonesia sekarang menjadi lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Setiap upaya separatis yang timbul perlu penanganan serius agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Bengkulu, 3 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun