Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Peran Media dalam Menolak Referendum

3 Juni 2019   10:30 Diperbarui: 3 Juni 2019   10:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: liputan6.com

Menurut KBBI, referendum adalah penyerahan suatu masalah kepada orang banyak supaya mereka yang menentukannya; penyerahan suatu persoalan supaya diputuskan dengan pemungutan suara umum.

Beberapa hari yang lalu, salah satu tokoh kembali menyerukan referendum bagi Provinsi Aceh berupa tetap bertahan atau lepas dari NKRI.

Isu referendum di Provinsi Aceh sempat disampaikan oleh mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf yang kini menjabat sebagai Ketua Partai Aceh.

Pernyataan ini disampaikan dalam sambutannya pada 27 Mei lalu di peringatan wafatnya Wali Negara Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Muhammad Hasan Ditiro di Gedung Amel, Banda Aceh. Alasannya karena kondisi keadilan dan situasi demokrasi di Indonesia yang tak menentu saat ini.

Menolak Tegas Upaya Referendum

Menanggapi apa yang diutarakan oleh Muzakir, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menolak secara tegas rencana referendum yang diinginkan masyarakat Aceh. Mengingat Indonesia merupakan negara kesatuan yang berdaulat dan NKRI adalah harga mati.

Dia mengimbau kepada TNI untuk mengantisipasi setiap perkembangan isu referendum Aceh agar dapat memberikan rasa aman di lingkungan masyarakat serta tidak menimbulkan pergolakan politik di daerah lain.

Selain mewanti -- wanti TNI, Ketua DPR RI juga meminta kepada kalangan akademisi dan pakar hukum tata negara untuk bersama -- sama menjelaskan kerugian yang akan timbul sebagai dampak penyelenggaraan referendum.

Indonesia pernah mengalami kejadian pahit dimana Timor Leste yang semula bagian dari wilayah Indonesia harus lepas dari pangkuan NKRI karena diselenggarakan referendum.

Sedangkan Menko Polhukam Wiranto menegaskan ruang bagi daerah -- daerah yang ingin melakukan referendum sudah tidak berlaku lagi. Dalam hukum positif di Indonesia seluruh peraturan yang mengatur tentang upaya referendum telah dicabut pemerintah.

 Wiranto juga mengatakan pihaknya akan menindak tegas pihak yang menyerukan referendum di Indonesia. Tindakan yang diambil melalui sanksi hukum yang tegas bagi pihak yang menyerukan hal tersebut.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai seruan yang disampaikan mantan panglima GAM itu hanya sebatas wacana semata. Seruan tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Namun apabila ada niat serius maka akan ada resiko hukum yang bakal diterima.

Kepada semua pihak agar menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh wilayah mulai dari Sabang hingga Merauke merupakan bagian dari NKRI.

Belajar Dari Referendum Brexit

Wacana mengenai referendum tidak serta merta dapat langsung terjadi begitu saja. Disini terdapat peran media yang mampu memengaruhi keputusan berlangsung atau tidaknya referendum hingga memengaruhi hasil referendum itu sendiri.

Ahli jurusan komunikasi politik Inggris di University of Anglia, Sally Broughton Micova mengungkapkan bagaimana penyebab tercetusnya sebuah keputusan yang membuat Inggris akhirnya cerai dari Uni Eropa.

Menurut Sally, media telah berkali -- kali gagal dalam upaya untuk menyajikan informasi yang tepat bagi masyarakat. Media lebih cenderung menyajikan informasi sebatas di permukaan saja tanpa memberikan penjelasan lebih mendalam perihal kelebihan dan kekurangan dari opsi yang ada.

Opsi yang dimaksud adalah opsi memilih Inggris tetap bertahan di Uni Eropa dan opsi Inggris keluar dari Uni Eropa yang dikenal dengan Brexit. Tentunya kampanye populis pro brexit akan memicu aksi serupa di negara -- negara Eropa lainnya.

Peran Media Memengaruhi Hasil

Pengaruh media memberi dampak yang tak terduga seperti sanggup mengembalikan keadaan hanya dalam beberapa jam terakhir saja dari pelaksaan referendum. Hal inilah yang terjadi di Inggris.

Mayoritas masyarakat dan media di Inggris menyebutkan bahwa perolehan suara pro Inggris akan lebih besar dibandingkan dengan pro Brexit. Akan tetapi prediksi ini meleset yang menyebabkan Inggris menyetujui untuk keluar dari Uni Eropa.

Padahal di Inggris suara mayoritas yang menginginkan Brexit merupakan golongan dengan tingkat pendidikan rendah serta kurangnya wawasan terhadap politik. Kalangan pejabat dan intelektualis lebih menginginkan Inggris bertahan di Uni Eropa atau pro Inggris.

Indonesia harus mengambil pelajaran hidup penting dari apa yang terjadi di Inggris. Media sosial kini bukan hanya sebagai wahana hiburan semata. Akan tetapi mampu dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dalam meningkatkan wawasan pengetahuan.

Menyikapi apa yang terjadi di Inggris, perlu adanya perbaikan dalam mekanisme penyampaian informasi kepada masyarakat umum. Informasi yang disampaikan harus benar -- benar dipahami masyarakat agar informasi tidak bias.

Media harus lebih cermat dalam menyajikan informasi kepada khalayak. Memberikan penjelasan yang mendalam serta mampu diterima oleh semua kalangan.

Selanjutnya, fokus media dapat lebih didorong kepada masyarakat menengah ke bawah. Lebih memerhatikan dan mendengarkan aspirasi mereka dan bukan hanya meliput pandangan maupun pemikiran dari tokoh intelektual atau pejabat saja.

Lepasnya Timor Timur yang kini menjadi negara Timor Leste menjadi pengalaman pahit bagi bangsa Indonesia.

Dari segi ekonomi, lebih dari 95 persen APBD Timor Timur ditanggung oleh pemerintah. Dana yang dikucurkan pemerintah sangatlah besar untuk mempertahankan provinsi ini agar terus berada dalam naungan NKRI.

Sedangkan perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan harta dan nyawa bagi Timor Timur dalam upaya mempertahankan provinsi ini menjadi nilai yang tak terukur yang semestinya Timor Timur tetap menjadi bagian NKRI.

Kejadian ini tentunya tidak boleh terulang kembali di kemudian hari. Upaya yang dilakukan oleh oknum separatis harus segera di tindak lanjuti agar tidak memengaruhi pihak lain.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Presiden Soekarno, perjuangan bangsa Indonesia sekarang menjadi lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Setiap upaya separatis yang timbul perlu penanganan serius agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Bengkulu, 3 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun