Mohon tunggu...
Healthy

Transplantasi Penyebab Kanker ?

15 September 2017   19:44 Diperbarui: 15 September 2017   19:54 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

panah-59bbcb0aa32cdd6d3e23b162.png
panah-59bbcb0aa32cdd6d3e23b162.png
sel-kanker-59bbcaef2d622c75b802dc73.jpg
sel-kanker-59bbcaef2d622c75b802dc73.jpg
Puru ayal atau yang biasa disebut dengan sel kanker, adalah sel yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Sel kanker ini bisa dikatakan berbahaya karena dapat tumbuh atau membelah menjadi banyak tanpa terkendali, menyerang organ organ dalam tubuh, dan berbagai akibat lainnya yang mematikan bagi tubuh kita. Sel kanker ini juga biasa menyerang jaringan biologis didekatnya berkembang. Selain itu, ia juga bisa menyerang organ lain dalam tubuh lewat jaringan darah denganmelepaskan diri dari induknya, kemudian lewat ke jaringan jaringan darah. Aktivitas ini disebut dengan metastasis. Dengan melakukan hal itu, sel kanker pun bisa dikatakan menjadi lebih ganas dan lebih cepat dalam proses penyebarannya dalam tubuh korban.

Kanker juga bukan merupakan penyakit yang seperti katakanlah "pendatang baru" atau baru saja populer dikalangan masyarakat modern karena ternyata, sel kanker itu sudah lama berkembang di dalam tubuh manusia maupun hewan. telah ditemukan tulang belulang berusia kurang lebih 3200 tahun oleh mahasiswa universitas Durham dan British museum di Sudan. Letak pasti dari ditemukannya tulang itu adalah di makam di sekitar Lembah Sungai Nil. Dengan bantuan mikroskop elektron dan radiografi para ahli dapat menemukan gambaran sel kanker yang tumbuh dan menyebar di dalam tulang belulang berusia 3200 tahun itu. 

Jelas sekali temuan hebat ini dapat membantu ilmuwan ilmuwan lainnya dalam mengetahui asal muasal dari sel kanker dan kemudian menemukan obat penawarnya disamping mengobati penderita sel kanker dengan mengangkat tumornya. Pada zaman dahulu, sel kanker berhasil ditangani dengan cara membedah tubuh penderita, kemudian mengangkat sel kanker itu sendiri langsung dari tubuh penderita. Pengobatan dengan cara bedah ini juga awal sekali pernah dilakukan oleh Ibnu Sina yang kemudian di tulisnya dalam "The Canon of Medicine", yang pengobatan dengan cara membedah tubuh baru dapat diterima secara umum pada aad ke 15 dan 16. 

Pengangkatan ini baru boleh dilakukan setelah Dan kita harus bersyukur karena pada zaman inilah, pengobatan alternatif sel kanker menjadi semakin marak. Contohnya ada dengan menyumbat sementara pembuluh darah yang selalu menutrisi sel kanker hingga sel kanker itu sendiri mati kelaparan, pengobatan sel kanker dengan photodynamic yaitu dengan memasukkan obat yang telah dipapari cahaya kemudian disinari laser dari muar tubuh agar obat yang ada di dalam tubuh, di dekat sel kanker yang telah dituju, bereaksi untuk menghancurkan sel kanker tersebut.

Sel kanker ini sendiri bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Contoh nya adalah seperti yang diutarakan oleh seorang profesor Belanda bernama Francois de al boe Sylvius yang mengatakan bahwa, semua penyakit adalah hasil dari proses kimia, cairan getah bening asam adalah penyebab kanker. Kemudian ada lagi seorang profesor dari Jerman, Wilhelm Fabry, yang mengatakan bahwa, kanker payudara disebabkan oleh gumpalan susu di saluran susu. Itulah sebabnya, kita sering mendengar anjuran untuk para wanita untuk meremas payudara mereka supaya tidak ada gumpalan susu di dalam saluran susu di payudara yang dapat memicu sel kanker atau setidaknya berusaha  melancarkan saluran susu supaya tidak mengendap kemudian menggumpal. Ada lagi penyebab dari sel kanker yang baru baru ini muncul, yaitu lewat transplantasi organ. Bagaimana ? mari kita cari tahu di artikel di bawah ini.

Menurut saya sendiri, transplantasi organ dapat memicu sel kanker oleh karena efek samping dari proses transplantasi itu karena sejauh manusia bisa melakukan transplantasi organ, tidak ada manusia atau pasien yang bisa kembali utuh dan hidup sehat seperti orang pada umumnya. Dan jika kita kaitkan dengan kanker, transplantasi organ bisa menjadi jawaban mengapa orang itu bisa terkena kanker. seperti yang dikatakan oleh Dr Lewis Teperman, kepala bedah transplantasi di NYU Langone Medical Center di New York City bahwa, tumor tertentu akan berkembang setelah transplantasi. Tumor tertentu juga diketahui berkaitan dengan virus. Jadi ketika mereka memberikan obat imunosupresan, mereka mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan virus. Obat imunosupresan ini diberikan adalah supaya mencegah penolakan tubuh sang pasien yang diberikan transplantasi organ, walaupun tidak semua orang butuh yang namanya imunosupresan setelah menjalani oprasi transplantasi.

Lalu bagaimana imunosupresan dapat menyebabkan kanker? Imunosupresan seperti yang sudah kita ketahui tadi, mencegah penolakan dari tubuh kita terhadap organ baru yang barusan di transplantasi. Nah, sebenarnya, tubuh kita ini tidak hanya menolak benda seperti organ yang ditransplantasikan ke tubuh kita saja, melainkan semua barang atau benda asing yang masuk ke tubuh kita. Dan organ yang bukan berasal dari tubuh kita itu juga masuk ke kategori benda asing yang diterima oleh tubuh kita. Jadi, para dokter yang memberi transplantasi ke tubuh kita sangat memerlukan bantuan dari imunosupresan, agar proses transplantasi itu dapat sukses. 

Nah, lalu coba kita pikirkan jika cara kerja dari imunosupresan saja sudah seperti melemahkan daya tahan tubuh terhadap benda asing. Lalu, bagaimana dengan benda asing yang satu ini, yang sangat berbahaya ini, yaitu sel kanker. Sudah jelas, dengan melemah nya tubuh kita, maka tubuh kita bukan hanya tidak mempan terhadap organ yang baru saja ditransplantasikan, namun juga rentan terhadap benda asing seperti sel kanker. Maka, orang yang baru saja menerima tranasplantais organ , biasanya akan mendapat perwatan dan pemantauan lebih lanjut, untuk bisa dengan cepat mengatasi gejala gejala atau efek samping setelah transplantasi organ.

Jadi, dari sini kita dapat menyimpulkan untuk tidak memakai imunosupresan dalam jumlah yang tak terkendali. Namun dalam jumlah yang sedikit dan terkontrol.

Transplantasi organ yang sebelumnya pernah terkena sel kanker juga bisa jadi penyebab mengapa orang bisa menderita penyakit kanker setelah menjalani proses transplantasi organ. Mungkin hal ini sangat jarang terjadi dikarenakan organ yang akan ditransplantasi pasti lah sudah melewati pengecekan terlebih dahulu, sehingga kualitas serta harga dari organ itu dapat ditentukan dengan jelas. Tidak mungkin organ yang sudah pernah penyakit kanker akan dihargai dengan harga yang sangat tinggi seperti halnya organ pada umumnya karena orang pasti takut jika di organ itu ternyata masih ada sel kanker yang bisa kembali menyebar jika sudah di transplantasi nantinya. 

Namun ini tidak akan menutup kemungkinan untuk pasien terkena kanker akibat sel kanker dari organ yang ditransplantasikan itu dapat menyebar ke tubuh orang yang diberikan transplantasi. Kemungkinan hal ini bisa terjadi mungkin karena transplantasi organ secara ilegal dan tidak melalui prosedur prosedur kesehetan yang ada. Organ yang berasal dari pasar gelap juga bisa jadi asal dari sel kanker karena kita sendiri tak tahu dari mana asla organ itu. Untuk memberi kan organ, orang yang akan diambil organ nya itu harus mengijinkan bahwa organnya akan diambil dan kemudian orang itu akan dicek riwayat kesehatannya. Jika ia diketahui merokok, maka harga dari organ itu akan sangat murah, yang kemudian bisa kita ketahui bahwa organ itu tidak baik berdasarkan dari harga tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun