Mohon tunggu...
Healthy

Transplantasi Penyebab Kanker ?

15 September 2017   19:44 Diperbarui: 15 September 2017   19:54 2186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dailymail inggris menyebutkan bahwa di India diduga terdapat kurang lebih 2000 orang yang secara ilegal menjual organ mereka dan terdapat kurang lebih 10.000 pasar gelap yang sedang beroprasi di seluruh dunia saat ini. Angka yang sangat fantastis dan memprihatinkan karena kita tidak bisa menyepelekan asal dari organ yang akan kita beli untuk transplantasi organ. Mereka yang menjual atau mendonor ini bisa sangat banyak peminatnya karena mereka bisa hidup dengan tidak semua organ. Tentu saja yang dimaksud disini bukan nya orang dapat hidup tanpa jantung, namun misal jika kita mendonor satu saja organ yang ada lebih dari satu di tubuh kita, kita masih memungkinkan untuk hidup. Seperti paus Fransiscus yang hidup dengan hanya 1 paru paru.

Ada lagi yang menyebutkan bahwa, transplantasi anak lebih menyebabkan kanker ketimbang transplantasi organ pada orang dewasa, seperti yang ditemukan di studi di Institut Kanker Nasional A.S. yang menemukan bahwa resiko kanker pada anak - anak yang menerima transplantasi organ adalah 19 kali lebih tinggi dibanding oragn dewasa terutama meningkatnya kanker limfoma hodgkin. Dan bukan hanya potensi terkena kanker nya saja yang meningkat, tapi juga ada leukimia yang dapat meningkat hingga 4 kali lebih tinggi dari pasien transplantasi organ berupa orang dewasa, kanker lain seperti multiple myeloma, dan kanker hati juga ginjal.

Jadi, kanker itu selain disebabkan karena rokok, pola makan yang buruk, juga dapat disebabkan karena transplantasi organ yang selama ini kita anggap baik dan setelah transplantasi organ maka tidak ada maslah apa lagi. Namun justru sebaliknya. Setelah transplantasi organ , orang justru maik rumit bergelut di kesehatannya. Orang itu harus sering sering memeriksakan diri ke dokter dan memantau sampai sejauh mana perkembangan kesehatannya setelah mendapat organ baru. 

Orang yang setelah transplantasi juga akan mendapat gejala gejala atau efek samping dari oprasi transplantasi organ itu. Seperti setelah mendapat imunosupresan, maka daya tahan tubuh orang itu akan menurun, dan orang itu akan rentan terhadap berbagai virus, dan penyakit. Ada juga penyebab dari keteledoran orang yang mengecek kondisi dari organ yang akan ditransplantasikan ke orang yang menerima organ tersebut sampai ke pasar gelap yang menjual organ organ ke rumah sakit rumah sakit di seluruh dunia secara ilegal.

Semua itu adalah penyebab dari kelalaian manusia dan belum sempurnannya teknologi kesehatan yang ada sekarang ini. Namun, kita semua bisa mencegah nya dari diri kita sendiri. Adalah dengan mencegah mentransplantasi organ dan mencegah berbagai gejala kanker yang dihimbau dari dokter dan ahli ahli kesehatan seluruh dunia. Kita bisa mencegah nya dengan kegiatan kegiatan sehari hari, seperti tidak merokok, menjaga pola makan, mengecek dan memeriksakan diri kita ke dokter setahun sekali atau dua tahun sekali dan jika terasa ada sesuatu yang tidak nyaman di tubuh kita, mencoba untuk menghindari segala kemungkinan untuk diri kita bisa celaka. 

Namun, itu semua jangan sampai menghamba diri kita untuk bisa mengeksplor dunia lain, karena nasib kita sudah diatur oleh Tuhan yang Maha Esa. Jadi, kita jangan risau untuk mencoba hal baru, tapi jangan mencoba hal hal sesperti rokok dan narkotika karena memnag sudah jelas merugikan.


Sekian essay dari saya, jika ada secelumit kata atau beberapa kata dan hala hal yang kurang berkenan di hati anda, mohon dimaafkan dan dimaklumi karena sang penulis juga sedang belajar mengenai topik ini, dan juga sedang belajar membuat essay. sekian, terima kasih.

Daftar Pustaka :

Deherba.com

Wikipedia.org

www.pressreader.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun