Berada dalam asuhan pamannya yang juga sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain, bahkan lebih disayangi dan dimuliakan. Dia juga mengajarkan kemandirian Muhammad berusia 8 tahun dengan menjadi penggembala. Beliau banyak belajar dan menghabiskan waktu tersebut.
Ada istilah pepatah Arab yang sangat populer dari dulu  yang artinya "Kemuliaan seseorang terletak seberapa butuh dia dengan Manusia lain." Mungkin istilah tersebut membuat ia (Muhammad) Mandiri dan menjadi orang pejuang.Â
Pada usianya umur 12 tahun (katakanlah kelas VI SD), ia sudah mandiri dan berdagang sampai Syiria dibawa pamannya dan Ia terus berusaha dan belajar dalam perbisnisan tersebut hingga usianya dewasa 25 Tahun Muhammad telah menjadi pengusaha yang kaya raya dan sudah berdagang hingga luar negeri, tidak kurang dari 18 kali.
Tentu apa rahasia keberhasilan dia tersebut? Yaitu berbekal kepercayaan, Muhammad kecil sudah memliki prinsip kejujuran dan amanat sehingga mengelola modal orang lain, baik dengan sistem upah ataupun bagi hasil mereka senang dan puas.
Bayangkan saja, jangkauan perdagangan Muhammad muda mencapai Yaman, Syiria, Busra, Irak, Yordania, Bahrain, dan simpul-simpul perdagangan lainnya di jazirah Arab. itu menujukan kegigihannya dalam bekerja dan membangun hubungan antar masyarakat secara baik. tentu itu bukan hasil kerja leha-leha. ada pasti banyak tantangan maupun cobaan, meskipun begitu beliau Nabi Muhammad Saw dengan tenang sabar dalam menghadapinya.
Adapun terkait kemandirian, ia selalu bekerja keras dan belajar.
Kita bisa menambil contoh kemandirian dan kegigihan beliau untuk mengajarkan kepada kita khususnya anak-anak Muslim untuk belajar mandiri dan menjadi pejuang karena beliau Nabi Muhammad adalah suri teladan kita baik semenjak kecil mupun hingga wafat.
Source :
kisahmuslim.com
okezone.com