Mohon tunggu...
Ahmad Zukhri Siregar
Ahmad Zukhri Siregar Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Pendidikan dan Kebudayaan

Pengajar di MAN IC Tapsel Sumatera Utara Alumnus Fak Ilmu Budaya USU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemandirian Nabi Muhammad SAW di Waktu Kecil

9 November 2019   21:35 Diperbarui: 27 Agustus 2020   17:33 2674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berada dalam asuhan pamannya yang juga sangat mencintainya. Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain, bahkan lebih disayangi dan dimuliakan. Dia juga mengajarkan kemandirian Muhammad berusia 8 tahun dengan menjadi penggembala. Beliau banyak belajar dan menghabiskan waktu tersebut.

Ada istilah pepatah Arab yang sangat populer dari dulu  yang artinya "Kemuliaan seseorang terletak seberapa butuh dia dengan Manusia lain." Mungkin istilah tersebut membuat ia (Muhammad) Mandiri dan menjadi orang pejuang. 

Pada usianya umur 12 tahun (katakanlah kelas VI SD), ia sudah mandiri dan berdagang sampai Syiria dibawa pamannya dan Ia terus berusaha dan belajar dalam perbisnisan tersebut hingga usianya dewasa 25 Tahun Muhammad telah menjadi pengusaha yang kaya raya dan sudah berdagang hingga luar negeri, tidak kurang dari 18 kali.

Tentu apa rahasia keberhasilan dia tersebut? Yaitu berbekal kepercayaan, Muhammad kecil sudah memliki prinsip kejujuran dan amanat sehingga mengelola modal orang lain, baik dengan sistem upah ataupun bagi hasil mereka senang dan puas.

Bayangkan saja, jangkauan perdagangan Muhammad muda mencapai Yaman, Syiria, Busra, Irak, Yordania, Bahrain, dan simpul-simpul perdagangan lainnya di jazirah Arab. itu menujukan kegigihannya dalam bekerja dan membangun hubungan antar masyarakat secara baik. tentu itu bukan hasil kerja leha-leha. ada pasti banyak tantangan maupun cobaan, meskipun begitu beliau Nabi Muhammad Saw dengan tenang sabar dalam menghadapinya.

Adapun terkait kemandirian, ia selalu bekerja keras dan belajar.

Kita bisa menambil contoh kemandirian dan kegigihan beliau untuk mengajarkan kepada kita khususnya anak-anak Muslim untuk belajar mandiri dan menjadi pejuang karena beliau Nabi Muhammad adalah suri teladan kita baik semenjak kecil mupun hingga wafat.

Source :
kisahmuslim.com
okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun