Mohon tunggu...
Agus Suwanto
Agus Suwanto Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Pekerja proyek yang hanya ingin menulis di waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada De-Wahabisasi Dalam Pidato Raja Salman di DPR?

3 Maret 2017   17:41 Diperbarui: 4 Maret 2017   18:00 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya saya tidak begitu tertarik dengan berita tentang pidato Raja Salman di DPR. Selain cuma sebentar, kurang dari dua menit, juga isinya pastilah hal-hal yang normatif saja. Namun, setelah tadi pagi saya membaca isi pidato Raja Salman, saya tertarik dengan paragraf ketiga, yang merupakan inti dari pidato sang Raja.

Para hadirin sekalian, sesungguhnya tantangan yang kita hadapi, khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban(the clash of civilization), dan tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta intervensi dalam urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam berbagai upaya dan sikap dalam memberikan manfaat bagi kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia. (Kompas.com)

Sang Raja menyoroti tantangan umat Islam masa kini, yaitu fenomena terorisme, benturan peradaban (the clash of civilation) dan tidak adanya penghormatan kedaulatan negara, serta intervensi pihak lain terhadap urusan dalam negeri sebuah negara. Kemudian sang Raja mengajak Indonesia untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan tersebut.

Mari kita perdalam tiga hal yang menjadi perhatian Raja Salman.

Yang pertama adalah tantangan fenomena terorisme. Terorisme selalu identik dengan kekerasan dan merupakan puncak dari kekerasan itu sendiri. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi.

Terorisme biasanya bermula dari paham radikalisme. Paham radikal muncul akibat ajaran-ajaran yang bersifat eksklusif, yang meyakini hanya ajaran atau keyakinan mereka saja yang benar, sementara yang lain adalah salah dan sesat. Bahkan system pemerintahan yang tidak sesuai dengan paham mereka pun dianggap salah dan tidak pantas untuk diakui dan dituruti. Kalau perlu harus segera diganti.

Kelompok penganut ajaran eksklusif yang tertutup dan menganggap paling benar sendiri ini, akan selalu berusaha menyebarkan pengaruh dan keyakinannya kepada kelompok lain, yang mereka anggap sesat. Mula-mula mereka akan menggunakan pendekatan dialogis untuk menarik orang luar masuk ke mereka.

Jika pendekatan dialogis ini tidak berhasil, maka intimidasi dan ancaman verbal akan dilakukan. Mereka juga melakukan justifikasi pembenaran untuk melakukan tindakan kekerasan agar terpenuhi keinginannya.

Salah satu paham eksklusif dan menganggap paling benar sendiri ini adalah paham Wahabi, yang penyebaran ke penjuru bumi disokong dana oleh Arab Saudi sendiri. Akankah dengan pidato Raja Salman tersebut berarti Arab Saudi akan berhenti menyokong gerakan wahabisme??

Semoga saja benar, karena Arab Saudi sudah mulai menyadari, bahwa penyebaran wahabisme yang cenderung radikal ini menimbulkan gerakan teror di mana-mana. Kedepan akan sulit untuk dikendalikan dan justru bisa menghantam balik. Apalagi Arab Saudi sudah mengalami beberapa serangan teror.

Yang kedua adalah tantangan benturan peradaban. Raja Salman mungkin merasakan bahwa saat ini peradaban Islam seperti sedang berbenturan dengan peradaban non Islam. Di Eropa dan Amerika terjadi Islamophobia. Digambarkan, seolah-olah peradaban Islam yang dibawa oleh para imigran tidak bisa bersanding dengan peradaban orang kulit putih, sehingga terjadi beberapa penolakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun