Mohon tunggu...
Agung Pratama
Agung Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Pegiat isu sosial, politik, gender, dan media. netizen barbar tapi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Lahir Pancasila : Pesta Demokrasi Usai, Mari Kita Bersatu Kembali

1 Juni 2019   04:41 Diperbarui: 1 Juni 2019   08:13 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi) https://www.zonareferensi.com

Selamat Hari Lahir Pancasila !

1 Juni merupakan hari yang sakral pada 74 tahun yang lalu, buah karya dari sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Pancasila disusun secara apik oleh Badan yang beranggotakan 63 orang ini. Ir. Soekarno adalah tokoh penting dalam perumusan dasar negara yang telah dirancang, Ada tiga rumusan dasar negara yang diajukan Soekarno, yakni Pancasila, Trisila dan Ekasila.

Namun, yang disetujui oleh anggota BPUPKI adalah Pancasila, yakni kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan.

Sebelum Soekarno merumuskan Pancasila dan disepakati, Mohammad Yamin dan Dr. Soepomo juga menyampaikan gagasan mereka. Gagasan dasar negara yang diutarakan Mohammad Yamin ada lima, di antaranya perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. Selain gagasan secara lisan, ia juga menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara.

Rancangan yang diajukan Yamin adalah Ketuhanan Yang Maha Esa; kebangsaan persatuan Indonesia; rasa kemanusiaan yang adil dan beradab; kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, giliran Dr Soepomo yang mengungkapkan rancangannya soal dasar negara.Rancangan versi Dr Soepomo melputi persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat.

Sampai saat ini Pancasila telah menjadi Ideologi mutlak bagi bangsa Indonesia, sebuah elemen pemersatu, dan menjadi pedoman berbangsa dan bernegara,serta Undang-undang dan konstitusi lainnya juga berpatok kepada Pancasila.

Bagaimana Penerapan Pancasila di era Revolusi Industri 4.0?

Media Digital menjadi sebuah wadah sosial yang sudah sangat dekat dengan nadi masyarakat, dalam penggunaanya, tentu saja media terbarukan ini menuai berbagai dampak, baik perkembangan pola berpikir, atau bisa saja menjadi alat pendistorsi perilaku manusia ke arah yang negatif. Sosial media adalah tempat dimana kita semua bisa melihat segala sesuatu terjadi. Kita tidak hanya disuguhkan dengan aktifitas-aktifitas antar pengguna, melainkan Proses Pemerintahan secara transparan dapat kita lihat, dan informasi dijangkau dengan sangat cepat dan mudah.

Indonesia baru saja melakukan suatu Perhelatan Akbar, sebuah pesta  demokrasi yang digelar 5 tahun sekali dalam satu dekade, ya Pemilu serentak di tahun 2019. Pesta  demokrasi ini seharusnya menjadi sebuah ajang yang menggembirakan, mengingat bangsa Indonesia dihadapkan dengan dua paslon Presiden yang memiliki tingkat elektabilitas yang sama-sama kuat, kampanye terbuka yang dilalui masing-masing paslon dihadiri meriah oleh para pendukung.

17 April 2019 menjadi hari yang dinanti-nantikan bagi partisipan pemilu di seluruh nusantara dan menjadi hasil dari kampanye yang digaung-gaungkan di jauh-jauh hari. Namun sayangnya, gencar-gencar pemilu tidak berakhir mulus begitu saja, dalam penyelenggaraannya berbagai propaganda dibenturkan di berbagai media, baik Televsi, media cetak, terlebih lagi Internet. Masing-masing kubu pendukung saling menyerang secara verbal di media massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun