Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Sebebas Merpati

18 Mei 2024   13:13 Diperbarui: 18 Mei 2024   13:14 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak Sebebas Merpati

Fajar menyingsing di ufuk timur,
Mengiringi malam yang perlahan memudar,
Namun, tak sebebas merpati,
Yang terbang tinggi tanpa batas.

Cahaya pertama menyapa dunia,
Menyentuh lembut dedaunan pagi,
Tapi langkahku terikat,
Oleh bayang-bayang yang membelenggu hati.

Merpati melesat di langit biru,
Bebas, tanpa beban dan ragu,
Sedangkan aku masih terjaga,
Dalam penantian yang panjang dan sendu.

Fajar adalah janji harapan,
Menggantikan gelap dengan terang,
Namun, jiwa ini tak secerah itu,
Dibebani oleh keraguan yang membayang.

Dalam setiap kilau cahaya fajar,
Ada impian yang terpendam,
Menantikan sayap keberanian,
Untuk terbang setinggi merpati.


Meskipun tak sebebas merpati,
Ku rangkul fajar dengan harapan,
Menggenggam setiap sinarnya,
Untuk menguatkan langkah di hari yang baru.

Fajar mungkin tak sebebas merpati,
Namun, ia membawa keajaiban pagi,
Menyinari jalan yang penuh liku,
Mengajak jiwa ini untuk terus maju.

Jadi, biarlah fajar menjadi pengingat,
Bahwa meski tak sebebas merpati,
Kita tetap bisa menemukan kebebasan,
Dalam setiap langkah dan harapan yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun