Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengalirkan Air Mata

28 April 2024   05:13 Diperbarui: 28 April 2024   05:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: "Mengalirkan Air Mata"

Tobat, setajam lidah manusia,
Hanya bisa dibasuh dengan air mata.
Di dalam lautan penyesalan, kita menemukan jalan,
Menuju pembersihan jiwa yang sejati.

Air mata, sungai kesedihan dan penyesalan,
Mengalir membasuh dosa-dosa yang menghampiri.
Dalam setiap tetesnya, terdapat kekuatan,
Untuk membersihkan hati yang dipenuhi penyesalan.

Tobat adalah perjalanan yang penuh rintangan,
Namun air mata adalah teman setia di dalamnya.
Mereka mengalir seperti sungai yang tak pernah berhenti,
Membawa kelegaan dan harapan yang baru.

Di dalam setiap tetes air mata yang jatuh,
Terukir cerita keberanian dan kesetiaan.
Tobat adalah langkah pertama menuju pemulihan,
Dan air mata adalah sarana yang membawa kita ke sana.

Jadi biarkanlah air mata mengalir,
Membasuh dosa-dosa dan penyesalan.
Karena di dalam air mata yang mengalir tulus,
Kita temukan tobat yang membawa kita pada kehidupan yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun