Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pelangi Seusai Jumat Agung: Simbol Harapan di Tengah Duka

29 Maret 2024   18:42 Diperbarui: 29 Maret 2024   18:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pelangi Seusai Jumat Agung: Simbol Harapan di Tengah Duka

Langit kelam menyelimuti bumi,
Hujan turun membasahi bumi yang kering.


Jumat Agung, hari penuh duka,
Mengenang penyaliban, pengorbanan, sengsara, dan wafat-Nya.

Di langit yang dulu gelap pekat,
Setelah Jumat Agung yang penuh duka,
Warna-warni pelangi menyapamu,
Simbol harapan di tengah kisah yang kelam.

Pelangi, lengkung indah di awan-awan,
Menyiratkan janji baru setelah badai berlalu,
Warna demi warna, menyatu dalam keindahan,
Seolah mengatakan bahwa cahaya akan terus bersemi.

Dari jasad yang terkulai di kayu salib,
Hingga matahari terbenam di ufuk barat,
Kita merenungkan kisah penebusan,
Dan harapan yang hadir di baliknya.

Pelangi, simbol kuasa yang tak terukur,
Menyinari jiwa yang hancur dan terluka,
Mengingatkan kita akan kasih tak terbatas,
Dan janji kehidupan yang abadi.

Di balik awan kelam dan hujan yang deras,
Tersembunyi harapan yang takkan padam,
Sebagai tanda bahwa setiap duka yang kita alami,
Akan digantikan dengan keindahan yang tak terkira.

Yesus, sang Juruselamat,
Mengorbankan diri untuk dosa manusia.
Dia menanggung penderitaan yang tak terkira,
Demi menebus dosa dan memberikan keselamatan.

Air mata mengalir di pipi,
Kesedihan menyelimuti hati.
Namun, di tengah duka yang mendalam,
Seberkas cahaya muncul di ufuk barat.

Pelangi indah melengkung di langit,
Menandakan janji Allah yang tak terlupakan.
Meskipun Yesus telah wafat,
Dia akan bangkit kembali dan memberikan harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun