"Pada bulan puasa Ramdhan, kejadian hipoglikemia relatif lebih sering terjadi dibandingkan pada saat di luar bulan Ramadhan," Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD- KEMD, Ketua Umum PERKENI
Siapa yang menyangsikan keutamaan bulan suci Ramadhan, bagi saya berpuasa adalah kesempatan emas untuk mendapatkan banyak hal. Puasa memberi benefit kepada pelakunya, untuk detok (membuang racun) tubuh/ jasmani secara alami sekaligus detok (melembutkan) jiwa/ rohani.
Etapi puasa tidak sembarang puasa lho, kita musti tahu ilmunya, apalagi bagi orang dengan diabetes miletus (baik tipe 1 atau tipe 2). Ibu saya pernah terindikasi diabets, setelah berobat dan diopname, dilanjutkan dengan rutin kontrol. Sepulang dari rumah sakit pola makan dan gaya hidup dijaga, dan pada usia 73 tahun ibu tampak sehat---amin.
Entah mitos atau fakta bahwa diabetes bisa diturunkan, tapi kalau saya sebaiknya segera berbenah diri menerapkan pola hidup sehat. Sebagai seorang ayah dan kepala keluarga, saya punya kewajiban mencontohkan pada anak istri hidup sehat, sebagai upaya agar terhindar dari aneka penyakit.
Maka belajar dari pengalaman (saya pernah sakit), saya tak mau kehilangan moment puasa, sebelum bulan suci tiba saya ikut berburu ilmu di acara "Media & Blogger Interview- Kontrol Gula Darah, Raih Berkah Ramadan Waspada Hipoglikemia Saat Berpuasa"
Apa itu Hipoglikimea ? -> , adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal ( < 70 mg/dL)
Apa Saja Gejala Hipoglikemia ?-> , Jantung berdebar, gemetaran, perut kelaparan, keringat dingin, cemas, lemas, kebingungan, kesulitan mengontrol emosi dan konsentrasi.
Dalam kondisi berat (kadar gula  darah < 50 mg/dL), pasien dapat pingsan, kejang, koma, gangguan fungsi pembuluh darah hingga kontraksi detak jantung berujung kematian---duh, ngilu saya nulis bagian ini.
Bagi orang dengan hipoglikemia yang masih sadar, musti segera diberi asupan (baik makanan atau minuman) mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, air gula, juice dsb. Sementara, orang dengan hipoglikemia yang sadar tapi tidak bisa minum atau yang pingsan, sebaikya dibawa ke layanan kesehatan diberi infus dengan carian dextrose 40% intravena.
"penting bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi managemen puasa yang tepat dan meminimalisir resiko Hioglikemia," jelas Prof Suastika