Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Lebih Banyak yang "Merasa" Miskin daripada yang Benar-benar Miskin?

15 Januari 2020   10:46 Diperbarui: 15 Januari 2020   10:52 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting bagi kita untuk "mengajari" otak dan pikiran kita agar bisa ber-mindset kaya. Untuk bisa menjadi kaya adalah "haram" untuk merasa miskin. Kaya bukan berarti memiliki harta melimpah, akan tetapi memiliki rasa syukur yang melimpah.  Merasa miskin hanya boleh dilakukan terhadap dua hal. Pertama, merasa miskin ilmu sehingga membuat kita terpacu untuk belajar lebih banyak lagi.

Kedua, merasa miskin amal sehingga mendorong kita untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan. Oleh karena itu mari kita berupaya untuk mulai menjadikan diri kita sebagai pribadi yang merasa kaya atas segala harta yang kita miliki, sembari tetap merasa miskin atas ilmu dan amal kebajikan kita.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1]; [2]; [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun