Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Ketika Ancaman PHK Buruh Pabrik Rokok di Depan Mata, Siapa yang Patut Disalahkan?

26 Oktober 2019   11:23 Diperbarui: 27 Oktober 2019   11:57 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jikalau outlet bekas Fujifilm di Indonesia bisa berubah menjadi gerai seven eleven, maka perusahaan rokok pun punya kemungkinan untuk mentransformasi dirinya menjadi "sesuatu yang lain". 

Disrupsi adalah tentang perubahan. Di mana ketika kita ingin terus bertahan menjadi bagian dari peradaban, maka kita juga harus "peka" terhadap tuntutan perubahan itu. 

Tantangan industri rokok untuk saat ini bisa dibilang adalah kampanye kesehatan anti rokok, berikut cukai yang semakin melangit. 

Apabila tantangan ini tidak disikapi secara tepat, maka bukan mustahil industri-industri rokok tersebut akan "mengikuti" jejak Kodak atau Nokia yang tersisih seiring perkembangan zaman.

Kontroversi terkait rokok barangkali masih akan menemukan episode-episode selanjutnya. Selama rokok masih ada di masyarakat, selama petani tembakau masih mengandalkan tembakaunya untuk bertahan hidup, selama pemilik usaha rokok bergantung pada jalannya lini bisnis rokok, dan selama zaman terus berkembang maka selama itu pula nasib para buruh pabrik rokok dipertaruhkan. 

Pada akhirnya kita semua tentu berharap ada solusi yang benar-benar mampu memuaskan semua pihak.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun