Dalam rangka menjaga agar eksistensi petani tembakau tetap terjaga, tentu tidak bisa kiranya jikalau kita meminta mereka beralih pada produk pertanian yang lain.Â
Opsi paling realistis adalah bagaimana menciptakan atau menggalakkan produk-produk berbahan tembakau selain rokok (non-rokok) yang tidak memiliki sisi kontroversi seperti halnya rokok.Â
Misalnya untuk obat, parfum, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya membutuhkan riset dan penelitian lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait. Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, membuat olahan lain tembakau bukanlah sesuatu yang mustahil.
3. Membekali Pekerja Industri Rokok dengan Keterampilan Digital
Kehadiran digitalisasi telah memungkinkan setiap orang untuk memulai dan memiliki usahanya masing-masing. Ada begitu banyak keterampilan pendukung di era digital ini yang masih belum terpenuhi pasokannya.Â
Hal tersebut tentu menjadi peluang bagi banyak orang untuk mengisi pos-pos tersebut, termasuk di antara mereka yang saat ini masih aktif sebagai pekerja di industri rokok.Â
Mungkin kita semua harus mulai terbiasa dengan setiap kemungkinan "buruk" yang rentan menggerus eksistensi hidup kita, salah satu diantaranya adalah kemungkinan PHK ini. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan keterampilan lain yang mampu menopang diri kita pada bidang yang lain.
Para pemangku kepentingan yang memiliki perhatian terhadap para pekerja rokok ini hendaknya turut aktif bergerak membantu dan memfasilitasi pembekalan keterampilan bagi para pekerja rokok khususnya, dan pekerja-pekerja bidang lain pada umumnya.Â
Hal ini perlu dilakukan agar sewaktu-waktu kondisi tidak diinginkan terjadi, seperti PHK, maka para pekerja tersebut bisa tetap melanjutkan hidup berbekal keterampilan barunya tersebut.
4. Self Disruption Perusahaan Rokok
Kita sedang berada di sebuah era yang disebut era disrupsi, yaitu ketika hal-hal lama mengalami goncangan dan terancam hilang dari peradaban.Â
Kodak hilang terdisrupsi pasca kehadiran kamera digital. Jaringan Fujifilm di Indonesia juga hilang dan berganti menjadi gerai-gerai seven eleven.Â
Kondisi serupa bukan tidak mungkin juga akan terjadi pada industri rokok. Mungkin sudah waktunya para pelaku industri ini untuk memulai proses disrupsi terhadap dirinya sendiri.