Mohon tunggu...
Julianto
Julianto Mohon Tunggu... -

Lulusan STAN yang bermimpi dan berharap Indonesia Maju dan Sejahtera seperti Afrika Selatan yang berhasil menyelenggarakan Piala Dunia 2010 walaupun di tahun 90-an masih bergelut dengan politik Apartheid-nya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jakarta-Tegal-Jogja

28 Februari 2012   04:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:49 5503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua minggu yang lalu, saya dan keluarga pergi ke Jogja untuk menghadiri pernikahan teman kerja saya. Jauh-jauh hari sebelumnya, kami sudah merencanakan acara tersebut sekalian buat liburan pulang kampung ke Tegal. Terakhir pulang kampung adalah ketika mudik lebaran tahun kemarin, jadi sudah kangen rasanya sama kampung halaman.

Perjalanan di mulai dari Depok Siang hari dan mampir menginap di Tegal untuk istirahat dan menjemput keponakan dan kakak ipar. Dan sesuai dengan rencana, penginnya dari Tegal berangkat pagi-pagi biar sore sudah tiba di Magelang dan bisa mampir ke Borobubur. Tetapi rencana tinggal rencana, jadwal keberangkatan molor beberapa jam mengingat kami membawa anak-anak saya yang masih balita yang tidak memungkinkan untuk memaksakan siap berangkat pagi-pagi.

Dengan bermodalkan peta jalur pantura Jawa yang saya print dari hasil googling, kami menyusuri jalanan pantura melewati pemalang, kemudian mumpung lewat Pekalongan kami mampir sebentar di Pusat Grosir Batik Pasar Setono dan dapat batik satu potong. Perjalanan dilanjutkan dan istirahat makan siang di kota Semarang, baru lanjut ke ungaran dengan mencoba tol baru Semarang-Ungaran yang panoramanya tidak kalah indah dengan jalan tol Cipularang.

[caption id="attachment_165542" align="aligncenter" width="435" caption="Makan Siang di Semarang"][/caption]

Setelah sempat terjebak kemacetan di jalan antara Ambarawa- Magelang, sore menjelang petang baru kami memasuki kota Magelang. Karena tidak memungkinkan untuk mampir ke Borobudur, akhirnya kami langsung menuju hotel di daerah Malioboro yang sudah dipesan sebelumnya. Tiba jam setengah tujuh malam, mandi, shalat, baru kemudian makan malam di lesehan.

[caption id="attachment_165544" align="aligncenter" width="511" caption="Makan Malam di Malioboro"]

13304015601390268506
13304015601390268506
[/caption]

Pagi hari, masih sesuai dengan rencana, anak-anak berenang dulu di hotel , baru kemudian sarapan. Setelah sarapan dalam agenda kami sebelumnya, seharusnya kami akan ke pasar Beringharjo untuk belanja batik, mengingat acara nikahannya baru dimulai jam satu siang. Tetapi karena kemarinnya gagal mampir ke Borobudur, akhirnya ga jadi ke Beringharjo dan sebagai gantinya kami ke Prambanan.

[caption id="attachment_165547" align="aligncenter" width="639" caption="Candi Prambanan"]

13304021181551745616
13304021181551745616
[/caption]

Setelah puas di Prambanan, kami kembali ke hotel dengan agenda selanjutnya beres-beres, shalat, baru kemudian checkout. Tak berasa, keluar dari hotel ternyata sudah jam setengah 1 siang. Padahal kami belum makan siang, cari oleh-oleh dan cari batik. Setelah dapat oleh-oleh, lanjut ke Mirota Batik, cari batik sekalian makan siang. Setelah 1 jam lebih dimirota, baru kami lanjut menuju tempat nikahan.

Sampai di tempat nikahan, ternyata acaranya sudah selesai, karena kami datang terlambat. Setelah ketemu pengantin, kami memutuskan pulang ke Tegal melalui jalur selatan. Dengan tetap bermodalkan peta, kami menyusuri kota Purworejo, Kebumen, Banyumas, Purwokerjodan akhirnya sampai di Tegal jam 12 malam.

Berburu Batik Dan Oleh-oleh Khas Tegal

Setelah istirahat sehari, karena masih ada satu “PR” yang kemarin di Jogja tidak bisa terpenuhi yaitu belanja batik, akhirnya kami kembali ke Pekalongan yang Cuma 1 jam perjalanan dari Tegal. menjelang masuk kota Pekalongan kami mampir di Pusat Grosir Batik Wiradesa, lanjut ke pasar Banjarsari dan kemudian baru ke Pusat Grosir Batik Setono.

[caption id="attachment_165550" align="aligncenter" width="482" caption="Pusat Grosir Batik Wiradesa"]

13304024101641768184
13304024101641768184
[/caption]

Batik Pekalongan dikenal lebih berani dalam motif dan warna. Dengan harga yang relatif terjangkau, akhirnya kami dapat beberapa potong baju batik untuk oleh-oleh dan untuk baju kerja saya dan istri. Dari Pekalongan kami kembali ke Tegal untuk belanja oleh-oleh khas Tegal.

Ada satu tempat belanja oleh-oleh yang cukup lengkap dan murah di daerah Ujungrusi Tegal, dekat dengan jalan 2 Tegal-Purwokerto. Bukan hanya makanan khas Tegal saja, makanan khas daerah lain pun tersedia, seperti keripik tahu dari Magelang dan keripik pisang sale dari Banyumas. Tempat tersebut juga mempunyai pabrik pembuatan Pilus sendiri, makanya Pilus yang saya beli pun masih hangat (fresh from the oven).

[caption id="attachment_165553" align="aligncenter" width="465" caption="Pusat Oleh-oleh Khas Tegal"]

1330402694506654882
1330402694506654882
[/caption]

Kuliner Tegal

Dalam keterbatasan waktu liburan di Tegal, Alhamdulillah kami tetap bisa menyempatkan untuk menyantap sajian kuliner Tegal yang agak sulit kami temukan di Jakarta. Yang pertama adalah sate kambing di daerah Tirus Tegal. di daerah Tirus ini sepanjang jalan sebelah kanan dan kiri, hampir semua warung sate kambing. Dan menariknya setiap saya kesitu, di warung yang manapun dan walaupun saya sudah berbahasa tegal pun tetap mereka melayani dengan bahasa Indonesia. Bisa jadi karena lokasinya persis di jalanan Tegal-Purwokerto sehingga banyak konsumen yang makan bukan hanya orang Tegal, tetapi juga para pengendara baik jalur pantura maupun jalur Selatan.

[caption id="attachment_165554" align="aligncenter" width="639" caption="Sate Tegal"]

13304028431801148205
13304028431801148205
[/caption]

Santapan Berikutnya yang tidak kalah nikmatnya buat orang Tegal adalah Soto Tegal yang menggunakan Tauco. Satu tempat yang menurut saya cukup recommended adalah yang di dekat Alun-alun kota Tegal persis di belakang pos polisi. Dan yang membuat saya lega, walaupun tidak semua orang yang bukan orang Tegal bisa menikmati soto Tegal, ternyata anak-anak saya doyan soto Tegal. Jadi jelas asal-usul keturunannya:)

[caption id="attachment_165555" align="aligncenter" width="634" caption="Sauto Pasar Senggol"]

1330402927396752175
1330402927396752175
[/caption] Besoknya, saatnya kami kembali ke Jakarta untuk kembali bekerja dan menabung lagi untuk rencana pulang kampung berikutnya, yaitu mudik lebaran tahun ini, Insya Allah…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun