Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Cowok Sering "Berdusta" pada Pasangannya?

16 Juni 2017   08:25 Diperbarui: 16 Juni 2017   20:13 2982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://brightonbulletin.com

"Saya sudah gak percaya dia lagi! Soalnya dia sudah bohong sama saya!" Demikian chat yang saya terima dari teman saya. Sudah beberapa minggu, teman saya menggalaukan perilaku cowoknya yang kerap uring-uringan sewaktu membalas chat darinya, dan menunjukkan sikap cuek yang semakin menjadi-jadi.

Alih-alih memendam kegelisahan seorang diri, dia akhirnya menceritakan semua yang dialaminya kepada saya seraya berharap kalau-kalau saya bisa memecahkan problematika yang terus merundungnya itu.

Makanya, sejak beberapa minggu belakangan, saya menjelma "konsultan cinta" dadakan yang berusaha keras mendengarkan, memahami, dan mencarikan solusi terbaik atas persoalan tersebut.

Permasalahan yang dialami teman saya tentu bukanlah hal baru. Saya yakin kalau setiap pasangan pasti pernah mengalaminya. Walaupun demikian, "akar" persoalannya tentu beda-beda.

Nah, dalam kasus yang dialami teman saya di atas, permasalahan itu bisa muncul lantaran dia merasa "terlalu" memerhatikan cowoknya. Dia mengaku telah melakukan kesalahan dengan terlampau sering men-chat cowoknya, sekadar untuk menanyakan kabarnya.

Makanya, kemudian cowoknya menganggapnya bawel. Dari situ, ibarat kobaran api yang merembeti bangunan di sekelilingnya, permasalahan itu kemudian menjadi semakin pelik.

Apalagi kemudian teman saya memergoki kalau cowoknya berbohong kepadanya demi menghindarinya. Makanya, dia kemudian menulis chat di atas kepada saya yang intinya dia sudah tak mau percaya lagi dengan cowoknya.

Menurut saya, tak cuma teman saya, siapapun tentu akan merasa kesal, sebal, dan sewot kalau mengetahui orang terdekatnya berbohong kepadanya. Kebohongan itu jelas telah "menciderai" kepercayaan yang selama ini telah diberikan.

Apalagi kalau kebohongan yang dilakukan teramat besar, bisa-bisa hubungan baik yang sudah dijalin sekian tahun bisa langsung luluh lantak, hancur lebur, dan tercerai berai. Kalau sudah terjadi demikian, dari yang tadinya "kawan" kini menjadi "lawan"; dari yang sebelumnya hidup akur sekarang enggan saling tegur.

Traggggiiiiiissssss!

Namun demikian, yang perlu diketahui bukanlah soal kebohongannya semata, melainkan penyebab kebohongan tersebut. Alih-alih ramai menceritakan kebohongan yang dilakukan seseorang, saya lebih tertarik mempelajari alasan orang itu berbohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun