Mohon tunggu...
Aymara Ramdani
Aymara Ramdani Mohon Tunggu... Administrasi - Orang yang hanya tahu, bahwa orang hidup jangan mengingkari hati nurani

Sebebas Camar Kau Berteriak Setabah Nelayan Menembus Badai Seiklas Karang Menunggu Ombak Seperti Lautan Engkau Bersikap Sang Petualangan Iwan Fals

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dieng; Dalam Bidikan lensa dan Guratan tangan

28 Agustus 2012   11:59 Diperbarui: 16 Maret 2017   18:00 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22 Agustus 2012, jam 20.30. dengan menggunakan kereta ekonomi AC progo mulai meninggalkan jakarta secara perlahan. Ya, kami ingin menikmati alam Dieng dengan menghabiskan waktu bersama dan menikmati kebersamaan kami, hanya kami dan untuk kami bersama dengan belahan jiwa. Tujuan kami adalah Purwokerto. Sekira jam 04.45 KA Progo yang kami tumpangi tiba dengan selamat di Purwokerto dan kami istirahat sejenak untuk melemaskan otot2 kami yang kemudian akan di lanjutkan perjalanan menuju Wonosobo. tepat jam 09.00 kami tiba di Wonosobo dan siap mengexplore Dieng. Dataran Tinggi ini masuk ke dalam dua kabupaten yaitu kabupaten Banjarnegara dan kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.dari Purwokerto membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 jam saja. Mobil angkutan yang unik akan mengantar kita dari wonoson menuju Dieng. kotak, persis seperti roti tawar dan hanya satu pintu. haha, sungguh unik mobil itu, namun aku sangat menikmati keunikannya. tepat jam 11.00 kami tiba di Dieng Hunting Penginapan untuk merebahkan badan kami yang memang sudah lelah dalam perjalanan.

Perkembangan Dieng sampai saat ini begitu pesat, banyak pengunjung berlomba untuk berwisata ke tempat ini dan termasuk saya. Namun Tahukah kawan, muasal berdirinya kota ini (saya baru tahu)? Konon Perintis pemukiman di Dieng dan sekitarnya itu adalah di rintis oleh tiga orang pengelana. Kyai Kolodete, yang konon berambut gimbal yang kemudian merintis kawasn Dieng. Kyai Karim dan Kyai Walik. Beliau-beliau inilah yang merintis dan kemudian sampai saat ini menjadi kota yang begitu subur dan makmur. Kyai Karim merintis daerah Kalibeber dan Kyai Walik merintis kotaWonosobo.

1346129849315689666
1346129849315689666

Menurut legenda atau cerita turun temurun atau mitologi, saat Kyai Kolodete berkuasa dì daerah Dataran tinggi Dieng, dan konon Kyaì Kolodete juga memìlìkì rambut Gimbal ini pernah bernazar atau bersumpah, bahwa belìau tìdak akan mencukur rambutnya tersebut hìngga kawasan Dataran tìnggì Dieng ini makmur dan sejahtera. dan bìla keìngìnannya tidak atau belum terlaksana, beliau akan menìtìskan rohnya pada anak yang baru lahìr atau sedang mulaì bìsa berjalan. Dan sungguh aneh, sampai saat ini masih banyak anak-anak Dieng dengan rambut gimbalnya itu, apakah itu merupakan titisan dari Kyai Kolodete tersebut, entahlah. Memang kawan, Jika kita selau berfikiran logis dan menggunakan akal sehat saja, sepertinya itu tidak masuk akal, namun kawan, tetap saja sampai saat ini masih banyak kita jumpai anak-anak Dieng itu berambut Gimbal ala Bob Marley atau Bob Marley Ala Anak-anak Dieng. Dan tradisi pencukuran rambut gimbal itu selalu di tunggu-tunggu oleh wisatawan. Coba kita sedikit berimajinasi dengan liar, dan kita berandai-andai mungkin saja Bob Marley Sang Legend Reagge itu, terinspirasi dari Kyai Kolodete ini (intermezo).

1346129882686485912
1346129882686485912

Untuk menghilangkan rambut gimbal tersebut seorang anak itu tidak serta merta di cukur saja dan ada persyaratan yang harus di lalui, jika tidak dan hanya di cukur saja dengan tidak menggunakan ruwatan atau ritual, rambut anak tersebut masih saja tetap gimbal. Sungguh kekayaan budaya yang luar biasa bagi negeri kita ini. Dari sabang sampai merauke kita mempunyai akar sejarah dan budayanya masing-masing dan itu adalah modal untuk menjadikan Negara kita menjadi Negara adi daya.

13461299071931417323
13461299071931417323

Sekarang ini Dieng begitu ramai, pengunjung seakan berlomba menikmati alammu, hasil bumimu dari Cabe Jepang, Carica, semacam pepaya namun kecil (pepaya mini) Kentang, tembakau semua begitu berlimpah. semoga alammu selalu memberikan kebaikan untuk orang-orang yang sangat sayang akan alammu dan selalu menjagamu

13461299361728090258
13461299361728090258
Angkat cangkirmu, Tuangkan kopimu kawan nikmati alammu, kenali dan jelajahi budayamu (nar-KOPI-an) aymara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun