Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Lima Memori Cabang Unggulan untuk Tatap Hangzhou 2022

7 September 2018   01:20 Diperbarui: 7 September 2018   01:26 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Closing Ceremony, Gelora Bung Karno (Dok. Instagram asiangames2018)

Asian Games ke-18 memang telah usai, tapi memory ini masih sangat lekat membekas belum mau pergi dan berlalu.

Euforia, keriuhan dan kemegahan Asian Games mulai dari opening ceremony, lanjut pertandingan demi pertandingan yang menghasilkan berbagai medali hingga lagu Indonesia Raya bisa berkumandang diberbagai venue pertandingan, menjadi saksi kemegahan dan kebesaran kalau kita  Indonesia bisa melakukan yang terbaik dan berprestasi di pentas akbar Asian Games.

Indonesia selaku tuan rumah Asian Games ke-18 sukses mengantarkan diri sebagai negara penyelenggara dan sekaligus sebagai peserta. Inilah bukti kalau kita juga bisa dan kita bisa bersaing karena perjuangan selalu menghasilkan buah yang manis.

Bangga Asian Games bisa kembali hadir di negeri kita setelah 56 tahun menunggu. Kebanggaan ini semakin komplit dengan hasil dan prestasi yang bisa kita raih sejauh ini. Dibalik kebanggaan ini terselip kesedihan karena tidak bisa mengikuti dan menonton pertandingan demi pertandingan dan memberi dukungan secara langsung divenue yang bersangkutan karena berbagai hal dan keterbatasan.

Dari berbagai cabang olah raga yang di pertandingkan dalam Asian games ke-18, Jakarta-Palembang, hampir semua cabang yang disiarkan secara langsung maupun tunda saya tonton. Mulai dari cabang Bulu Tangkis, Voli indoor maupun out door, Angkat Besi, Sepak Bola, Sepak Takraw, Basket, Skate Board, beberapa nomor atletik, Panjat tebing, Pencak Silat,  dan berbagai cabang lain nya.

Ada lima cabang olah raga yang paling menjadi sorotan dari pandangan saya. Yang pertama cabang Bulu Tangkis, Angkat Besi, Panjat Tebing, Sepak Takraw dan berikut nya cabang dari Pencak Silat.

Cabang-cabang tersebut merupakan cabang andalan sebagai lumbung utama dan lumbung baru dalam mendulang medali emas yang harus senantiasa diperhatikan prestasi nya secara sungguh-sungguh dan tidak boleh lepas dari perhatian dan genggaman kita kedepan nya.

Bulu Tangkis 

Jonatan Christie dan selebrasi kemenangan di final tunggal putera (Dok. liputan6.com)
Jonatan Christie dan selebrasi kemenangan di final tunggal putera (Dok. liputan6.com)
Kita tahu Indonesia merupakan negara yang paling diperhitungkan di dunia karena memiliki sederet prestasi lewat cabang tepok bulu atau Bulu Tangkis. Indonesia menjadi salah satu negara terkuat dicabang ini yang senantiasa bersaing ketat dengan negara China sebagai seteru abadi yang menggantikan dominasi Malaysia yang sempat menjadi saingan terberat Indonesia sebelum era 90an.

Cabang Bulu Tangkis merupakan cabang yang paling banyak disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi pemegang hak siar Asian Games dari salah satu grup Emtek. Mulai dari babak penyisihan hingga partai final berlangsung, komplet disiarkan secara langsung dan diulas tuntas oleh pembawa acara yang juga salah satu mantan atllet Bulu Tangkis kita terdahulu, Yuni Kartika.

Peta kekuatan Bulu Tangkis memang sudah sedikit bergeser, dimana negara seperti China Taipe, Hongkong, Jepang dan India ikut ambil bagian menjadi pemain-pemain baru yang patut diperhitungkan dan menjadi negara yang senantiasa bisa mencuri point dari peta kekuatan Bulu Tangkis dunia selain China yang memang sudah menjadi pesaing ketat kita semenjak era tahun 80an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun