Mohon tunggu...
Zuraini Basyar
Zuraini Basyar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

menulis untuk berbagi info dan pengalaman.\r\n\r\nmenulis juga di zurainibasyar.wordpress.com.\r\n\r\ntwitter: @zuraini_basyar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbel Lebih Mahal dari Kuliah

1 Mei 2014   18:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tiga puluh enam juta rupiah. Itu jumlah angka yang tertulis pada sebuah artikel tentang biaya bimbingan belajar di koran Kompas tiga hari lalu. Masih terheran-herandengan besarnya ongkos itu,angka berikutnya membuat saya lebih terkejut lagi: Empat puluh enam juta rupiah. Wah, rupanya yang biayanya 36 juta itu program non jaminan, sedangkan yang biayanya 46 juta itu, ada jaminan lulus. Jaminan uangkembali 20 juta rupiah bila tidak lulus seleksi ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Kabarnya bimbingan ini menginapkan para peserta di sebuah wisma. Istilahnya supercamp. Makanan tentu disediakan. Mentoring, soal-soal tes prediksi, konsultasi, pendamping khusus dan antar-tunggu-jemput selama ujian disiapkan buat peserta. Jangka waktunya kurang lebih dua bulan.

Senada dengan supercamp ini, layanan bimbel lain juga menawarkan hal yang sama. Kisarannya antara 27 juta hingga 37,5 juta rupiah.

Mahal? Meski pengelolanya bisa berkata bahwa mahal tidaknya itu relatif karena tergantung fasilitasnya, saya tetap akan bilang mahal. Kata teman saya, itu cuma buat orang yang duitnya sudah tidak ada nomor serinya, saking banyaknya duit.

Tapi biar ongkosnya puluhan juta rupiah, peminatnya banyak lho, dari berbagai kota pula. Jangan-jangan ini  bentuk kurangnya rasa percaya diri para peserta juga orang tuanya untuk menembus seleksi masuk PTN bila tidak pakai bimbel yang dikatakan berkualitas ini. Apakah karena selama belajar tiga tahun di SMA merasa tidak dibekali dengan cukup? Kalau begitu, mereka kurang percaya terhadap hasil pembelajaran di sekolah. Atau memang selama masa tiga tahun itu mereka tidak fokus belajar. Ah, kebetulan mereka memang dari keluarga yang berlebih (banyak), jadi biar mantap ikut deh supercamp.

Dihitung-hitung, ongkos bimbel ini lebih banyak daripada biaya kuliah S1. Sulung kami yang kuliah di salah satu PTN di Bandung, bayar SPP 5 juta per semester. Perkiraan ia akan lulus dalam 8 semester. Jadi uang semesterannya lebih murah dibanding yang supercamp dengan jaminan itu.

Namun, melihat dari sudut lain, saya harus bilang saya salut dengan pemilik bimbel ini. Jeli sekali ia melihat peluang bisnis. Memang yang namanya ongkos kalau terkait dengan emosi, rasa mantap dan nyaman, nilainya bisa berapa pun. Selagi sanggup seseorang membayar, ia akan rela demi suatu rasa aman dan percaya diri yang ia yakini ia peroleh. Soal  lulus seleksi masuk PTN, itu masalah lain lagi.

Pada dasarnya, bimbingan belajar atau les tentu boleh saja bila memang anak membutuhkan untuk lebih memahami pelajaran sekolah. Saya pikir itulah kata kuncinya: agar lebih memahami pelajaran sekolah, mengerti dulu konsep dan definisi suatu teori. Bukan sekedar tahu tips dan trik memecahkan soal.  Bukan hanya untuk sekedar lulus suatu ujian seleksi.  Dan, tentu saja dengan biaya yang sewajarnya saja, tidak berlebihan.  Segala yang berlebihan tidaklah baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun